Berita Merangin

Baru Dua Bulan Ratusan Wanita di Merangin Sudah Calon Janda

Penulis: Darwin Sijabat
Editor: Nani Rachmaini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengadilan Agama Bangko

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO -  Perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus jadi penyebab pasangan di Kabupaten Merangin mengajukan perceraian yang didominasi pihak perempuan di tahun 2022.

Berdasarkan data yang diperoleh Tribunjambi.com dari Pengadilan Agama Kelas IB Bangko hingga akhir Februari 2022 sebanyak 139 perkara terdaftar.

Kepala PA Bangko, M Shalahudin Hamdayani melalui Panitera Muda Hukum, Romi Herusman Saputra menyebutkan jumlah tersebut sebanyak 105 perkara perceraian dan 1 dispensasi kawin.

"Terhitung Januari sampai Februari 2022 kita (PA Kelas IB Bangko) sudah menerima 72 pendaftaran perkara cerai gugat, 33 cerai talak dan 1 dispensasi kawin," ujarnya, Kamis (10/3/2022).

Dari jumlah itu, per Januari Cerai Gugat (CG) yang diajukan sebanyak 72 perkara, Cerai Talak (CT) 23 perkara. Kemudian pada Februari ada 24 perkara CG, 24 perkara CT dan Dispensasi Kawin 1 perkara. 

Jika dibandingkan tahun 2021 lalu hingga per Februari, jumlah perkara yang diterima PA Bangko mengalami penurunan. Hingga Februari, sebanyak 90 perkara, CT 30 perkara dan DK 10.

Sementara per bulannya, pada Januari sebanyak 52 perkara CG, CT 21 perkara dan DK ada 4 perkara. Kemudian pada Februari, senanyak 38 perkara CG, CT 9 perkara dan DK 6 perkara.

Tahun 2021 lalu, sebanyak 637 perkara ditangani PA Bangko. Sebanyak 499 diantaranya perkara gugatan dan 138 Permohonan. 

"Jumlah perkara yang masuk di PA Kelas IB Bangko tahun 2021 lalu untuk CG 393 perkara, CT ada 100 perkara, dan DK 55 perkara. Semua perkara sudah diselesaikan dan diputus serta menerbitkan 451 Akta Cerai," ujarnya.

Sementara untuk penyebab pasangan itu mengajukan perceraian dikatakan Romi yakni masih didominasi tidak harmonisnya hubungan pasangan. Sehingga terjadi perselisihan dan pertengkaran yang berlangsung terus menerus.

"Penyebab perceraian masih didominasi perselisihan dan pertengkaran. Kemudian kurang tanggung jawab dari salah satu pihak, salah satu pihak pergi meninggalkan pihak lainnya," katanya.

Selain itu penyebabnya yakni terkait permasalahan ekonomi atau tidak mampunya pihak laki laki memenuhi nafkah rumah tangga. Kemudian munculnya pihak ketiga juga menjadi penyebab perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga. (Tribunjambi.com/ Darwin Sijabat)

Baca juga: Angka Perceraian di Bungo Meningkat, Faktor Ekonomi jadi Penyebab Utama

Berita Terkini