Sementara di Indikator Politik Indonesia sebesar 0,2 persen.
"Selain elektabilitas yang defisit, hal ini diperparah dengan elektabilitas ketua umum yang diusung menjadi capres yang memprihatinkan dan memalukan," ujar Sirajuddin.
Karena itu, Sirajuddin menuturkan, buruknya elektabilitas Airlangga Hartarto ini berdampak secara sistematik dan epistemik terhadap citra Partai Golkar.
Padahal struktur partai dan anggota DPR dari Golkar sudah menebar baliho terhadap Airlangga.
Namun tidak memberi dampak signifikan, hal ini dapat dianggap bahwa masyarakat tidak tergerak memberikan dukungan.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tanggapi Kritikan dengan Bijak, Airlangga Diminta Ajak Dialog dengan Kepala Dingin