Aksi Demo Lanjutan Siswa Ilegal di SMAN 8 Kota Jambi, Tuntut Siswa Tetap Bersekolah di SMA Negeri

Penulis: Monang Widyoko
Editor: Rian Aidilfi Afriandi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siswa SMAN 8 Kota Jambi, orang tua, dan Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan kembali menggelar demo di depan kantor Gubernur Jambi, Senin (3/1/2022).

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Siswa, orang tua, dan Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan kembali menggelar demo di depan kantor Gubernur Jambi, Senin (3/1/2022).

Demo ini merupakan aksi lanjutan dari aksi demo sebelumnya pada Kamis (23/12/2021) yang menuntut keadilan bagi 120 siswa yang tidak terdaftar di Dapodik SMAN 8 kota Jambi.

Kali ini para aksi demo menyuarakan agar 120 siswa yang tak bisa masuk sekolah negeri untuk tetap bersekolah di sekolah negeri.

"Kemudian kami juga meminta solusi, bagaimana agar 120 siswa ini dapat bersekolah di biayai pemerintah. Karena nanti kalau mereka sekolah di swasta, mereka akan membayar spp dan uang lainnya. Dari mana lagi uang orang tua anak-anak ini. Mereka masyarakat miskin," ujar Amir Akbar, Koordinator Aksi Demo.

Ia menjelaskan, bahwa siswa dan orang tuanya telah membayar Rp 3-4 juta kepada kepala sekolah untuk dapat bersekolah di SMAN 8 Kota Jambi.

Namun malah sampai kini, 120 siswa itu tak dapat bersekolah di sana dan juga tidak dapat menerima rapot.

Amir dalam orasinya mengatakan, SMAN 8 Kota Jambi pun masih bisa menampung murid 120 siswa lagi. Karena jumlah ruangan di sana ada 13 ruang kelas.

"Masih bisa, harusnya 120 siswa ini bisa bersekolah di sana. Kemudian juga kemarin pihak pemerintah mengatakan Dapodik mereka tidak ada. Kami punya data bahwa Dapodik mereka itu ada," bebernya sambil menunjukan selebaran kertas berisikan daftar nama-nama siswa.

Dirinya mempertanyakan, mengapa Dapodik ada tapi para siswa itu tak bisa masuk di SMAN 8 Kota Jambi atau sekolah negeri lainnya.

"Pasti ada bermain ini. Kami minta kepada Pak Gubernur, tolong bantu 120 anak ini. Kasihan mereka tak bisa sekolah," ujarnya.

"Bagaimana mau urus masyarakat Jambi yang jumlah ratusan ribu orang, kalau urus anak 120 orang saja tidak bisa," tegasnya.

Sementara itu, Rey siswa SMAN 8 Kota Jambi yang tak memiliki Dapodik berharap permasalahan ini cepat selesai.

Ia berharap dirinya dan teman-teman lainnya dapat kembali bersekolah.

"Saya tidak masalah mau sekolah di negeri atau swasta. Tapi jangan sampai orang tua kami keluar uang lagi. Kemarin orang tua saya sudah keluar uang Rp 4 juta untuk masuk di SMA 8," bebernya.

"Kalau pun sekolah di swasta, kalau bisa biaya sekolahnya diringankan. Kami keluarga tidak mampu," tambahnya.

Baca juga: Mantan Kepala SMAN 8 Kota Jambi Segera Diperiksa, Ini Hukumannya Jika Terbukti Bersalah

Baca juga: Kasus Siswa Gelap SMAN 8 Kota Jambi: Ini Kata Sekda Usai Temui Orang Tua Siswa

Baca juga: Sekda Provinsi Jambi Sudirman Temui Langsung Orangtua Siswa SMAN 8 Kota Jambi, Ini Hasilnya

Berita Terkini