Berita Sarolangun

Sepanjang Tahun Sungai Sarolangun Sudah Telan Enam Jiwa, Termasuk Tiga Anak di Bawah Umur

Penulis: Rifani Halim
Editor: Nani Rachmaini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabid Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Sarolangun Yen Aswadi

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Sepanjang tahun 2021, sebanyak enam orang tewas tenggelam di aliran Sungai Batang Limun dan Batang Tembesi Sarolangun, diakibatkan faktor kelalaian dan kurangnya waspada saat beraktivitas di sungai.

Kabid Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Sarolangun Yen Aswadi berujar, kejadian tersebut terjadi di titik yang berbeda-beda, di Kecamatan Bathin VIII, Sarolangun, Limun dan yang terakhir di Kecamatan Mandiangin.

"Ada tiga orang anak-anak, selebihnya dewasa. Semua korban hanyut meninggal dunia, kejadiannya di bantaran Sungai Tembesi dan Limun," kata Yen, Rabu (29/12/2021).

Kejadian tengelam, kata Yen tidak dipengaruhi kondisi air sungai yang sedang tinggi, pasalnya dari beberapa kejadian kondisi sungai tengah surut.

"Tidak menentu, ada yang pas air lagi surut. Dan terakhir beberapa waktu lalu itu terjadi saat air sungai tembesi sedang pasang," ungkapnya.

Selain itu, diakui oleh BPBD perlengkapan tanggap bencana di Kabupaten Sarolangun memiliki kekurang, salah satunya perahu karet.

"Terakhir kita pakai saat pencairan bocah hanyut yang di Mandiangin, perahu sudah rusak. Memang tidak bisa lagi untuk digunakan," sebutnya.

Ia menambahkan, pihaknya akan berusaha untuk melakukan pengajuan pengadaan peralatan tersebut, agar kebutuhan seperti perahu dapat digunakan.

"Sebelumnya ada bantuan dari pemerintah pusat, ada bantuan 2 unit mesin. Kalau perahu memang belum dikabulkan, Kalak kita juga sudah sampaikan perihal ini ke bupati," terangnya. (*)

Baca juga: Ini Permintaan Wabub Sarolangun Usai Serahkan Insentif untuk Atlet

Baca juga: Tiga Atlet Berprestasi Sarolangun Terima Insentif, Berhasil Raih Medali di PON XX Papua

Berita Terkini