Baca tanpa iklan
Kemudian Allah memberikan penjelasan tentang hak makhluk. Hak sebagai makhluk yang paling terdepan untuk kita tunaikan adalah hak kedua orang tua. Setelah itu baru Allah sebutkan hak-hak yang lainnya. Dan Allah juga menyebutkan tentang hak pada tetangga.
وَٱلْجَارِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْجَارِ ٱلْجُنُبِ
“tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh.”
Ayat ini menjelaskan bahwa tentangga memiliki kedudukan yang besar dalam Islam.
Saat ini sebagian besar kaum muslimin tinggal dan memiliki tetangga, sebab itulah perlu adanya aturan agar ada hal yang bisa disepakati bersama. Sehingga hak dan kewajiban tidak dilanggar.
Dalam Islam, tetangga harus dimuliakan.
Diantaramya seseorang dilarang keras menyakiti dan mengganggu tetangganya.
Bahkan pada masyarakat jahiliyah pun sadar bahwa tetangga memiliki kedudukan yang besar.
Kemudian ketika Islam datang memotivasi manusia untuk lebih memuliakan tetangga. Di antara bimbingan syariat Islam tentang tetangga adalah:
Pertama: Berbuat baik kepada tetangga.
Tentang hal ini, telah dijelaskan dalam firman Allah yang sebelumnya khotib sebutkan,
وَٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًٔا وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا وَبِذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱلْجَارِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْجَارِ ٱلْجُنُ
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh,…” [Quran An-Nisa: 36]
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُحْسِنْ إِلَى جَارِهِ
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya berbuat baik terhadap tetangganya.” [HR. Ahmad].