Kisah Raja Copet Terminal Jabodetabek, Ternyata Punya 'Jimat' Dipasang di Bagian Terlarang

Editor: Duanto AS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arsip harian Kompas

Pencopet punya jam kerja dan keteraturan, serta banyak orang di tempat nongkrong, mereka juga sudah tahu siapa dirinya.

Sama seperti Tomo, selama 25 tahun jadi copet, punya keteraturan.

Tomo datang pukul 05.00 WIB di Terminal Pulo Gadung.

Di sanalah semuanya berawal.

Sejak pagi buta, dia bertemu sesama pencopet lainnya di Terminal Pulo Gadung.

Pencopet nongkrong bersama, tertawa bersama, lalu mengatur jalur masing-masing sebelum berangkat.

Biasanya, dalam satu bus saat awal pagi bus-bus keluar di jam padat, maka hanya ada 1 kelompok copet di dalam bus.

"Kenek atau sopir bus atau Kopaja dan Metromini itu tahu kalau ada copet atau tidak di dalam bus mereka. Orang kenal semua kok, setiap hari ketemu," ucap Tomo.

Setahun belakangan, Tomo mengaku bergabung dengan kelompok barunya.

Sesama pencopet tua yang sudah di atas 10 tahun jadi copet.

Tapi, tetap saja, lantaran Tomo paling tua dan paling lama jadi copet.
Kini si raja copet itu hanya jadi pengerem. (*)

Baca juga: Isi Perut Candi Borobudur Jika Dibongkar, Begini Cara Pembangunan Hingga Sangat Kokoh

Baca juga: Teka-teki Jam Raksasa Candi Borobudur yang Bisa Dicek Pakai Pakai Google Maps

Baca juga: Misteri Pria Baju Putih di Foto Lawas Candi Borobudur Tahun 1907, Stupa Kondisi Miring

Berita Terkini