Nadiem Makarim di Jambi

Inilah Kesan Menteri Nadiem Makarim Bertemu Orang Rimba di Sarolangun Jambi

Penulis: Suang Sitanggang
Editor: Suang Sitanggang
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Nadiem Makarim berbincang dengan anak Orang Rimba, saat berkunjung ke Sarolangun, Provinsi Jambi, Selasa (21/9/2021) malam.

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim betemu Orang Rimba atau biasa disebut SAD, di Sarolangun Provinsi Jambi, Selasa (21/9/2021) malam.

Apa kesan Nadiem Makarim saat bertemu dengan Orang Rimba yang sebagian besar hidup seminomaden itu?

"Seru sekali pengalaman saya di Jambi! Tadi malam saya menginap di ruang kelas adik-adik Suku Orang Rimba," tulis Nadiem di akun instagramnya.

Dia baru mau tidur, tiba-tiba ada suara telapak kaki naik ke kamar saya.

"Saya kaget dan terbangun. Ternyata adik-adik Suku Orang Rimba diam-diam mengunjungi saya," lanjutnya.

Ternyata anak-anak yang polos itu penasaran siapa pengunjung baru ini.

"Dan saya diajak bermain. Akhirnya kami keterusan ngobrol dan bermain sampai malam," tulisnya.

Anak Rimba bercerita mengenai kehidupan di hutan, cara memburu, memancing.

"Negitu luas pengetahuan mereka tentang alam sekitar. Saya jadi menyadari masyarakat juga perlu belajar dari mereka cara menjaga keseimbangan alam," katanya dalam tulisan caption postingan video di IG itu.

Baca juga: Mas Menteri Nadiem Makarim akan Minta Dukungan Presiden Jokowi Memajukan Candi Muaro Jambi

Di postingan lainnya, Nadiem membuat video di dalam ruangan guru yang menjadi tempatnya menginap malam itu.

"Saya tidak akan pernah lupa dengan kunjungan ke Jambi kemarin. Banyak sekali cerita dari adik-adik dan para guru Orang Rimba yang baru pertama kali saya dengar," kata dia.

Dia mengatakan merasa beruntung, diizinkan menginap di ruang kelas yang jadi tempatnya menginap itu.

"Karena tidur di lantai ruang kelas dan di tengah hutan, saya jadi merasa sangat dekat dengan alam," tulisnya.

"Terima kasih untuk ilmu dan pengalamannya!" katanya.

Dikutip dari Kompas.com, Jauharul Maknun, Fasilitator Pendidikan Warsi mengatakan, Nadiem malam itu mengajak anak Rimba bercengkrama.

"Mas Menteri mengajak anak-anak Rimba bercengkrama dan menghadirkan suasana hangat dengan berbagi makanan," kata Jauharul Maknun, Rabu (22/9/2021).

Jauharul menceritakan, pukul 21.00, Nadiem datang dan bertemu dengan anak-anak Rimba.

Mantan CEO Gojek itu lalu menanyakan terkait pendidikan anak-anak tersebut.

Kepada Menteri, Maknun menjelaskan selama ini Orang Rimba belajar dalam dua bentuk, secara formal dan non-formal.

Baca juga: Nadiem Makarim Bermalam di Kawasan SAD, Serap Keluh Kesah Orang Rimba di Sarolangun

Secara non-formal, guru yang langsung mendatangi anak-anak Rimba ke rumah.

Guru memberikan materi disesuaikan dengan alam mereka.

Misalnya pelajaran berhitung dilakukan dengan cara menghitung pohon.

Begitu juga menulis dan membaca juga didekatkan dengan apa yang mudah mereka pahami.

Sedangkan bagi anak rimba yang sudah mahir dan mendapat dukungan orangtua, mereka dijembatani ke sekolah formal.

Kolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan pihak sekolah menjadi sangat penting bagi kelangsungan pendidikan anak-anak Orang Rimba.

Ada kalanya orangtua anak-anak Orang Rimba meminta dispensasi ke sekolah agar anak mereka tidak harus selalu belajar di kelas.

Misalnya saat orangtuanya melangun (tradisi berpindah tempat), anak-anak yang sekolah juga ikut melangun.

Usai menyantap makanan yang diberikan Nadiem, anak-anak Rimba menghadiahi Mas Menteri kalung sebalik sumpah dan kaus bertulisan "kamia ndok tokang baco tuliy".

Nadiem bertanya arti tulisan tersebut. Tulisan "kamia ndok tokang baco tuliy" artinya adalah kami ingin bisa membaca dan menulis.

Menteri Nadiem mengatakan, pendidikan memiliki banyak bentuk dan tiap daerah memiliki karakteristik sendiri.

Untuk itu memerdekakan kurikulum dan pendidikan harus cocok dengan apa yang dibutuhkan masyarakat berdasarkan kearifan lokal masyarakat.

“Ini suatu hal yang sangat menyenangkan buat saya belajar. Saya juga sadar perubahan hutan sangat berdampak pada masyarakat yang bergantung kepada hutan, dan ini harus menjadi suatu hal yang dicermati pemerintah,” kata Nadiem.

Ia mengaku sudah menyerap yang dibutuhkan Orang Rimba untuk pendidikan mereka di masa depan.

“Mata pencarian adalah kunci permasalahan yang harus ditangani secara lintas sektor, bukan hanya pendidikan,” kata Nadiem.

Baca juga: Saat Mendikbud Ristek Nadiem Makarim Bermalam Bersama Orang Rimba di Jambi

Baca juga: Kunjungan Mendikbud Ristek Diharapkan Bawa Semua Pihak Demi Pendidikan Orang Rimba

Berita Terkini