TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Komunitas pengiat sejarah Sarolangun Tempoe Doeloe menyayangkan kondisi monumen Kolonel Abunjani yang kondisinya memperihatinkan.
Monumen Kolonel Abunjani terletak di area lapangan upacara Gunung kembang, komplek perkantoran Bupati Sarolangun.
Saat ini kondisi monumen tersebut dihiasi semak belukar dan tapak patung yang retak dan warna yang memudar.
Hermanto salah satu pengiat Sarolangun miris dengan monumen sosok seorang pejuang Jambi Kolonel Abunjani yang kurang diperhatikan instansi terkait.
Selain itu kondisi yang memperlihatkan, komunitas Sarolangun Tempoe Doeloe pernah membahas model patung tersebut.
Menurutnya patung yang menggambarkan sosok pejuang tersebut, tidak menyerupai kolonel Abunjani.
"Kemiripan kolonel Abunjani dengan patung itu sangat jauh miripnya, kurang mendekati," katanya saat dikonfirmasi Tribun Jambi, Kamis (11/8/2021).
Namun dengan kajian yang telah dilakukan oleh Sarolangun Tempoe Doeloe, kata Herman memang belum dibicarakan kepada pihak pemerintah kabupaten.
Pihaknya melakukan protes melalui sosial media Facebook.
Baca juga: Kondisi Monumen Pejuang Jambi Kolonel Abunjani Sangat Memprihatinkan
Hermanto menyebutkan, pada awalnya pihakya senang dengan bersyukur atas pembuatan monumen patung kolonel Abunjani.
Dari pada tidak ada sama sekali.
"Apa salahnya lebih disempurnakan lagi," ungkap Hermanto.
Selain itu, beberapa monumen yang telah dibangun di Sarolangun sangat tersia-siakan.
Beberapa monumen yang tak memiliki kajian sejarah serta tata letak yang kurang nyambung.
"Lokasi tata letak kurang nyambung, kok Abunjani di Gunung Kembang ( komplek perkantoran bupati). Aktivitas Abunjani ada di benteng area Rumah Dinas Bupati Sarolangun," kata Herman.
Menurut dia, sebelum melakukan pembuatan monumen tersebut tidak mengkaji sejarah kolonel Abunjani itu sendiri.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten Sarolangun menyempurnakan monumen patung kolonel Abunjani.