Bantuan Sosial

CURHAT Warga Tolak Uang Bansosnya Dipotong Rp 200 Ribu, Pak RT: Kalau Gak Ngasih Lu Hidup Sendiri

Editor: Rohmayana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi pungli

Ketua RT disebut Dodi langsung mengancam dirinya.

Yakni dengan mengatakan bahwa sang Ketua RT tak akan membantu urusan Dodi sebagai warga.

"Dia bilang enggak mau urusin apa-apa lagi urusan saya. Kemudian beliau ngomong, 'Kalau enggak mau ngasih, ya sudah lu hidup aja sendiri, enggak usah berwarga'," ujar Dodi.

"Bulan depan kalau lu dapat, gua enggak mau ambilin, lu ambil aja sendiri. Masak yang lain ngasih, lu enggak mau ngasih, emang lu mau hidup sendiri?" sambung Dodi menirukan ucapan ketua RT.

Lebih lanjut, Dodi mengaku ini bukan kali pertama ia menerima BST.

Dodi sudah mengalami kejadian serupa sebanyak tiga kali.

Saban pengambilan BST, Dodi selalu diimbau untuk menyisihkan uang itu untuk diberikan ke ketua RT, dengan alasan bermacam-macam.

Baca juga: Sederet Manfaat Madu, Diantaranya Bisa Menghilangkan Noda Hitam pada Kulit Wanita

Klarifikasi Ketua RW

Curhatan Dodi soal uang bansos dipotong rupanya sudah didengar Ketua RW.

Ketua RW wilayah setempat, Nurdin, lantas menyampaikan klarifikasi.

Nurdin mengeklaim, pungutan yang diminta terhadap Dodi itu bersifat donasi atau infak.

Alhasil, pungutan itu sebetulnya tidak wajib dan mengikat bagi para penerima BST seperti Dodi.

Menurut Nurdin, keputusan itu sudah disepakati bersama oleh para ketua RT, RW, dan tokoh masyarakat sekitar.

"Itu (BST yang turun) tidak sesuai dengan kebutuhan yang ada di masyarakat. Kita terima (BST untuk) sekitar 87 orang, sementara kebutuhan kami 185 orang, sehingga banyak yang tidak mendapatkan," kata Nurdin.

"Oleh sebab itu banyak masyarakat tanya ke Pak RT, Pak RW, 'Gimana nih, saya kok enggak dapat? Yang lain dapat. Padahal kami sama-sama kondisinya samalah'," ujar Nurdin.

Halaman
1234

Berita Terkini