TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA-- Saat ini sedang hangat-hangatnya pembicaraan soal anak Akidi Tio yang bernama Heriyanti yang ingin mendonasikan uang senilai Rp 2 Triliun.
Namun nyatanya hingga saat ini uang tersebut tidak terlihat bentuknya.
Uang itu nyatanya belum diserahkan oleh Heriyanti kepada Pemerintah Palembang untuk penanganan Covid-19.
Penjelasan pihak kepolisian yang berubah-ubah mengenai status tersangka Heriyanti, anak bungsu Akidi Tio juga menjadi pertanyaan baru tentang apakah benar uang yang dijanjikan benar ada atau tidak.
Pihak Polda Sumsel mengatakan saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap Heriyanti untuk memastikan kebenaran tentang kepemilikan uang yang disebut akan didonasikan untuk penanganan Covid-19.
Warganet yang geram malah menyangkut pautkan dengan uang Rp 11 Ribu Triliun yang ada di kantong Presiden Jokowi.
Warganet menyebutkan bahwa Presiden Jokowi sudah ngeprank seluruh warga Indonesia.
Di twitter, #11.000 T menjadi trending topik dan dicuitkan ribuan orang.
Baca juga: Mau Terbang Unduh Dulu Aplikasi Peduli Lindungi, Wajib Bagi Penumpang dari Bandara Sultan Thaha
Publik mempertanyakan komitmen Jokowi menarik uang tersebut, di saat kondisi ekonomi Indonesia saat ini yang goyah akibat pandemi Corona yang belum juga usai.
"Mungkin pak Tio mau mengingatkan kita, bahwa ada juga yang pernah bilang punya Uang 11.000 T Tapi boong!' cuit akun @Rasy_Abdullah
"Nah yang Nipu 2 T sudah diperiksa dengan tuduhan Penghina terhadap negara, lalu kapan pak pol yang Nipu 11.000 T dikantongnya itu ditangkap ? Bukankan dia itu nipu seleruh rakyat di negri ini?" cuit @Nicho_Silalahi
Presiden Jokowi memang pernah mengatakan bahwa ada uang Rp11 ribu triliun milik pengusaha Indonesia yang disimpan di luar negeri.
Saat memberikan sosialisasi dihadapan pengusaha terkait tax amnesty, Presiden Joko Widodo menyampaikan ada dana Rp11.000 triliun uang yang ada di luar negeri.
"Uang banyak sekali di luar. Data di saya ada, di Kemenkeu ada.
Di situ dihitung ada 11 ribu triliun yang disimpan di luar.
Di kantong saya beda lagi, lebih banyak," ujar Presiden dalam sosialisasi yang dilaksanakan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (1/8/2016).
Baca juga: Siswi SMAN 3 Jambi Masuk 20 Besar di Kompetisi Astra Honda Motor Best Student Nasional 2021
Presiden Jokowi mengatakan, upaya Pemerintah dengan menggulirkan tax amnesty atau pengampunan pajak tersebut yakni untuk menarik uang-uang yang ada di luar negeri itu.
Apabila uang tersebut kembali ke Indonesia, Jokowi menyebutkan bahwa Pemerintah akan memanfaatkannya untuk pembangunan infrastruktur yang berimplikasi pada peningkatan lapangan pekerjaan.
"Karena kalau arus uang masuk, baik investasi atau portfolio, baik ke investasi langsung,
ini akan membuka lapangan pekerjaan seluasnya. Rakyat harus tahu itu," kata Presiden.
Baca juga: Beredar Foto Bilyet Giro Rp 2 Triliun Atas Nama Heryanti, Bank Mandiri: Belum Bisa Berkomentar
Kalau dana repatriasi masuk, kata Presiden, Indonesia akan mempunyai peluang yang besar untuk membangun program-program yang telah dicanangkan.
"APBN nanti kalau investasi sudah dikerjakan swasta, APBN enggak usah masuk lagi.
Ngapain APBN dibikin untuk bikin jalan tol, pelabuhan. Enggak perlu," ucap Presiden.
"APBN akan dipakai untuk dana desa, akan kita pakai untuk perbaikan pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan.
Arahnya kesana. Dan sangat bermanfaat bagi ekonomi nasional kita," ucap Presiden. (*)
SUMBER : WartaKotalive.com