Menurut pengakuan Sriyono, sesaat SYP ditemukan dalam keadaan meninggal, ia sendirian di rumah, karena ibunya sedang pergi bersama seseorang.
Anehnya, baik Sriyono maupun tetangga Maryati tidak mendengar adanya keributan atau kegaduhan lain terkait penyebab kematian bocah malang tersebut.
"Semua kaget, karena gak ada keributan apa-apa. Bahkan rumah sebelah juga gak mendengar apa-apa," terang dia.
Ia melanjutkan, berselang 30 menit kemudian pihak kepolisian dari Polsek Kalasan tiba di lokasi kejadian.
Mereka langsung mekakukan pemeriksaan terhadap tubuh korban dan beberapa barang di sekitarnya.
Dari pengamatan Sriyono, tidak ditemukan benda berbahaya misalnya pisau atau benda tajam lainnya didekat korban.
"Enggak ada pisau. Saya hanya lihat dia sudah bersimbah darah. Lukanya di tangan kiri sama kepala. Sekarang sudah dibawa ke RS Bhayangkara dan dimakamkan hari ini," jelas Sriyono.
Dugaan Polisi
Disampaikan AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyono, korban yang sudah terluka tersebut ditemukan oleh ibunya sendiri.
Hingga saat ini ibu korban yang menjadi saksi utama dalam kejadian ini belum bisa dimintai keterangan.
Pihak kepolisian hingga saat ini masih melakukan olah tempat kejadian perkara. Sembari menunggu ibu korban untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
"Dalam hal ini saksi utama adalah ibu korban sendiri dan saat ini ibunya masih belum bisa dimintai keterangan," ungkapnya. (*)
SUMBER : TribunnewsBogor.com /Penulis: khairunnisa