Pembangunan Ujung Jabung

Semakin Sulit Selesai Kemenhub Stop Anggaran Pelabuhan Ujung Jabung, Cari Swasta yang Berminat

Penulis: Zulkipli
Editor: Nani Rachmaini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lokasi pembangunan pelabuhan Ujung Jabung di Tanjab Timur, Jambi.

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Penyelesaian pembangunan pelabuhan Ujung Jabung di Kabupaten Tanjung Jabung Timur semakin sulit.

Kementrian perhubungan kini tidak mau lagi mengalokasikan anggaran untuk kelanjutan pembangunan pelabuhan impian Provinsi Jambi tersebut.

Hal itu diungkapkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat rakor percetan pengembangan Infrasturktur Provinsi Jambi yang diikuti Gubernur dan Bupati/Walikota se Provinsi Jambi bersama sejumlah menteri yang dipimpin Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, melalui vidcon, Jumat (30/7/2021).

Satu diantara penyebab tidak bisa dialokasikanya lagi anggaran untuk Ujung Jabung ini, kata Menhub karena anggaran di Menhub yang kurang baik saat ini.

Kemenhub pun mencarikan solusi untuk kelanjutan pembangunan Ujung Jabung ini dengan mencarikan investor swasta yang berminat membangun dan mengelola pelabuhan itu. Namun hingga kini belum ada yang berminat.

"Kita masih butuh kira-kira Rp100 sampai 200 Miliar untuk menyelsaikan pelabuhan ini. Kemudian jalan yang harus dibangun PUPR menuju pelabuhan ini sepanjang 42 KM dan melalui Sungai selebar 500 meter, yang masih membutuhan anggaran sekitar Rp1,7 Triliun," sebutnya.

Budi pun menawarkan untuk mengoptimalkan penggunaan pelabuhan Muara Sabak yang menurutnya hampir sama dengan Ujung Jabung, dari pada pemerintah harus mengelaluarkan lagi anggaran sebesar Rp2 Triliun.

"Dan saya juga belum mendapat satu keseriusan dari swasta, mereka yang punya batu bara atau CPO menggunakan dan mengelola ini. Karena saya khawatir di tengah anggaran kita yang terbatas, ini belum perlu dilakukan. Jadi kami sedang insentif mencari swasta yang berminat membangun dan mengelola pelabuhan, sehingga nanti Kementrian PU baru masuk," jelasnya.

Sebab munurut Menhub, jika pelabuhan itu dibangun namun ternyata tidak digunakan secara komersil oleh swasta, maka investasi PUPR yang Rp1,7 Triliun akan sia-sia. "Maka saya pikir anggaran itu lebih baik masuk ke Jalan tol supaya semuanya terhubung di Jambi," ujarnya.

Namun lanjut Budi, jika seandainy Pemprov Jambi menemukan Investor swasta yang berminat berinvestasi kan modal Rp200 Miliar membangun dan mengelola pelabuhan Ujung Jabung tersebut, maka pihaknya akan merekomendasikan kepada Kementrian PUPR untuk membangun jalan menuju kawasan pelabuhan tersebut.

"Ini suatu rekomendasi yang tidak enak pak, tapi saya berani menyampaikan, suapaya tidak ada dusta diantara kita," tutup Menhub.

Sementara itu, Gubernur Jambi Al Haris menyikapi hal itu mengatakan pihaknya ingin semua program-program stategis di Provinsi Jambi itu berhasil.

"Kita susah sepakat bahwa itu harus dilanjutkan, apapun resikonya kita harus siap, itu harus jadi pelabuhan Internasional," tegasnya.

Berita Terkini