TRIBUNJAMBI.COM - Doa selalu kita panjatkan di setiap ucapan dan langkah kaki kita agar mendapat ridho dari-Nya.
Membaca doa dzikir dengan cara mengucapkannya berulang-ulang kali, Allah SWT memerintahkannya dalam Surat Al-Ahzab ayat 42-43:
وَّ سَبِّحُوۡهُ بُكۡرَةً وَّاَصِيۡلًا هُوَ الَّذِىۡ يُصَلِّىۡ عَلَيۡكُمۡ وَمَلٰٓٮِٕكَتُهٗ لِيُخۡرِجَكُمۡ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوۡرِ
“Dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang.
Baca juga: Doa Setelah Sholat Dhuha yang Amalannya Setara dengan Bersedekah
Baca juga: Bacaan Doa Saat akan Membaca Al-Quran dan Setelah Membaca Al-Quran, Lengkap dengan Keutamaanya
Baca juga: Doa Setelah Sholat Dhuha dan Waktu yang Tepat untuk Mengerjakannya
Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan para malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), agar Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang).
Dan Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.”
Berzdikir dapat mendatangkan manfaat yang sangat luar biasa pada diri kita yaitu, mendapatkan ketenangan pada hati kita, di cukupkan kebutuhan hidup kita, mendapatkan perlindungan Allah di setiap Langkah kaki kita, dan mendapatkan pahala di sisi-Nya hal ini juga sangat di sukai Rasulullah SAW karena suatu amalan yang sangat besar bagi kita yang menjalankannya.
Adapun bacaan doa dzikir di pagi dan sore hari, di kutip laman Nu.online sebagai berikut:
1. Doa perlindungan dari ciptaan-Nya
(dibaca 3 kali): أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
A‘ūdzu bi kalimātillāhit tāmmāti min syarri mā khalaq.
Artinya, “Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan ciptaan-Nya,” (HR Muslim dan Ibnu Sinni).
2. Doa perlindungan dari nafsu, setan, dan sekutunya:
اللَّهُمَّ فَاطِرَ السَمَوَاتِ وَالأَرْضِ، عَالِمَ الغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ وَشَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ
Allāhumma fāthiras smāwāti wal ardhi, ‘ālimal ghaibi was syahādah, rabba kulli syai’in wa malīkah, asyhadi an lā ilāha illā anta. A‘ūdzu bika min syarri nafsī wa syarris syathāni wa syirkih.