TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Pengerjaan turap di Jalan Lintas Sarolangun-Tembesi tak kunjung rampung, baru-baru ini bagian jalan utama tinggal tersisa tiga meter.
Dari amatan Tribunjambi.com di lapangan, puluhan mobil dengan tonase besar terus melalui jalan tersebut, akibatnya mobil yang lewat hati-hati dan antri.
Jalan tersebut beberapa waktu lalu sempat longsor, penyebabnya air Sungai Batang Tembesi yang naik turun.
Di lokasi, para pekerja saat ini tengah melakukan proyek pemasangan turap di lokasi tersebut.
Dapat diketahui, proyek yang di akomodir oleh pihak Balai tersebut, pengerjaannya sudah berjalan beberapa bulan lalu.
Bahkan kondisi ini dinilai salah satu pengendara motor sangay berbahaya.
Dari pantauan, para pekerja masih saat mengerjakan pondasi awal.
Terlihat baru selesai pengecoran pondasi dan pemasangan behel.
Menurut informasi, tonase kendaraan yang berat menjadi pemicu terjadinya longsor.
Bahkan batu bara dengan tonase besar juga di tuding menjadi penyebab.
Sementara itu, Kades Batu Ampat Sri Damayanti menuturkan, selain dari benturan air sungau serta air hujan.
Tonase berat dari kendaraan yang membawa batu bara yang melintasi jalur tersebut.
"Mobil batu bara ini kan tonasenya cukup berat, tentu mempengaruhi ketahanan tanahnya yang sudah sering longsor. Lantara tumburan air sungai, pihak desa meminta agar instansi terkait dapat menyetop sementara lalu lalang kendaraan tonase berat hingga pengerjaannya selesai," kata Kades, Kamis (15/7/2021).
Lanjutnya, Damayanti katakan, potensi putusnya jalan saat ini sangat tinggi, jika dilihat dari kondisi yang ada.
Terkait pengerjaannya, diakui Damayanti, pihaknya belum mengetahui sebenarnya siapa yang memiliki proyek dan bertanggung jawab atas pengerjaan turap tersebut.