Penembakan di Lokasi PETI

Begini Perjalanan Polisi Untuk Mengungkap Pelaku Penembakan Anasri di Lokasi PETI di Sarolangun

Penulis: Rifani Halim
Editor: Suang Sitanggang
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Sarolangun AKBP Sugeng Wahyudiono

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Pelaku penembakan Ansari (55), warga Desa Lubuk Bedorong, Kabupaten Sarolangun, Jambi, hingga kini belum berhasil ditangkap.

Anasri tewas ditembak di lokasi penambangan emas tanpa izin, beberapa hari lalu.

Kapolres Sarolangun mengatakan saat ini anggota Reskrim serta Polsek Limun sedang melakukan penyelidikan untuk menangkap pelaku dan mengungkap motifnya.

Kapolres Sarolangun AKBP Sugeng Wahyudiono mengatakan personilnya masih kesulitan menggali informasi.

Sebab sejumlah saksi yang ditemui masih enggan berbicara terkait insiden penembakan tersebut.

Dia meminta masyarakat yang mendengar informasi keberadaan pelaku agar segera melapor kepada pihak kepolisian.

"Silahkan kepada masyarakat yang tahu informasinya, segera laporkan kepada kami," kata Sugeng, Kamis (8/7/2021).

Dia menyebut dengan bantuan masyarakat, maka tugas mengungkap dan menangkap pelaku akan lebih mudah.

"Kita tidak bisa memberikan informasi terkait motif pelaku, apakah ada unsur premanisme atau bagimana. Tim kami masih mendalami kasus tersebut," sambungnya.

Baca juga: Pembunuhan di Lubuk Bedorong Sarolangun Polisi Bilang karena Ditembak

Sugeng membeberkan, dari hasil visum, korban meninggal karena tembakan.

Informasinya senjata yang digunakan merupakan senjata laras panjang jenis kecepek.

"Hasil visum memang ada luka tembaknya. Senjata yang digunakan juga belum kita dapatkan," terangnya

Sementara itu, terkait peningkatan kriminalitas Kapolres menyikapi hal itu merupakan bagian dari dinamika di tengah masyarakat.

Pencegahannya adalah tanggung jawab bersama, tapi kepolisian sebagai penegak hukumnya.

"Betul kami Polri penegakan hukum, tapi tanpa bantuan dari masyarakat kami juga tidak bisa. Intinya perlu kerjasama," katanya.

Kasatreskrim Polres Sarolangun AKP Rendie Renaldy mengatakan, lokasi kasus ini cukup jauh dari pemukiman warga.

Hal itu membuat polisi kesulitan menjangkau lokasi dan anggota harus juga menempuh perjalanan hingga berjam-jam.

"Memang jauh lokasinya, dari Desa Panca Karya ke lokasi Lubuk Bedorong itu kondisi naik ketek sekitar satu setengah jam. Kemudian jalan kaki lagi kurang lebih tiga jam, dan TKP pun belum tahu nih dimananya," jelasnya.

Dia mengatakan masih menunggu informasi lanjutan dari anggota yang turun ke lokasi kejadian dan melakukan pendalaman.

"Iya kita masih nunggu anggota kita yang kesana untuk motifnya kita belum dapat, karena kita masih lakukan pengejaran," ungkapnya.

Lanjutnya, dari pengakuan saksi, awal kejadian adalah korban dihentikan oleh pelaku yang saat itu menggunakan ketek.

"Kemudian korban ini turun dan ngobrol mereka berdua. Setelah itu pelaku keluar dari camp, mengambil senjata langsung menembak," katanya.

Selain itu kasat menambahkan, untuk anggota yang menuju kelokasi kejadian berkisar 10 orang, dibantu anggota Polsek setempat.

(Tribunjambi.com, Rifani Halim)

Baca juga: Geram Aktifitas PETI di Tebo, Jambi Tak Juga Ditertibkan, Warga Bakar 8 Dompeng

Baca juga: VIDEO Kasus Penembakan di Lubuk Bedorong Sarolangun

Berita Terkini