Alat ini menjadi andalan dalam memindai bentang alam laut mengandalkan sonar sisinya.
AUV yang merupakan alat buatan Kongsberg, Norwegia ini bisa beroperasi secara mandiri (otonom) berbasis data komputer yang telah diinput dan data keluaran hasil kerjanya bisa dipancarkan seketika waktu.
AUV mampu membedakan lapisan demi lapisan air laut di kedalaman, hingga mengenali perbedaan salinitas dan pergerakan arus air.
AUV juga bisa membedakan apakah obyek yang dijumpai itu metal, bahan organik, dan sebagainya.
Selain itu, KRI Rigel-933 juga dilengkapi Remotely Operated Vehicle (ROV) dari OCEAN MODUL V8 buatan ECA Robotics, Perancis.
Peralatan survei robot bawah air ini dapat berfungsi sebagai survei geofisika, pipa bawah laut.
ROV dilengkapi sebuah lengan dengan lima fungsi gerakan, layaknya tangan manusia, sehingga dapat mengambil obyek di dasar laut.
Robot bawah air ini dilengkapi dua buah kamera bawah air dan satu buah kamera tiga dimensi.
ROV mampu mengambil contoh material dasar laut sebagai bahan penelitian, dengan kemampuan sampai dengan kedalaman 1.000 meter.
KRI Rigel-933 sebelumnya sukses menemukan titik lokasi jatuhnya pesawat dan dua sinyal black box Sriwijaya SJ-182.(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Nuryanti)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PROFIL KRI Rigel, Berhasil Temukan KRI Nanggala-402 Lewat Pemindaian, Beda dari Kapal Perang Lainnya