Melihat tangan anaknya berdarah, istri pelaku langsung menghubungi JT.
Pelaku yang berada di luar langsung emosi dan mendatangi rumah sakit.
Ketika tiba di ruangan anaknya, pelaku langsung marah-marah dan memukul korban.
Perawat lain yang berada di sana sempat mencoba melerai.
Namun, JT masih emosi dan menendang perawat itu ketika CRS meminta maaf.
"Istri pelaku menelepon suaminya yang ada di luar mengabarkan tangan anaknya berdarah. pelaku panik langsung datang dan menganiaya korban, ponsel milik teman korban yang merekam juga dibanting pelaku," ujar Kapolres.
Menurut Irvan, pelaku kooperatif saat pemeriksaan.
JT memberikan keterangan secara jelas kepada polisi dan mengakui perbuatannya.
"Pelaku mengaku panik mendengar tangan anaknya berdarah setelah infus dilepas," ujarnya.
Pengakuan istri pelaku
Keterangan berbeda disampaikan Melisa terkait awal kejadian tersebut.
Melisa mengungkapkan sudah tidak enak pertama kali bertemu dengan CRS.
"Sebenernya jujur, dari awal di situ perasaan saya sudah tidak enak melihat sikap suster itu. Dari nada bicaranya saja agak ketus, saat menangani anak saya yang rewel juga nyeletuk 'Ini (anaknya) rewel terus, harusnya kalau siang jangan ditidurin jadi malem ngga rewel terus',"
"Yah saya jadi tidak enak lah dengernya, kok bisa seorang suster tega ngomong seperti itu," terangnya, bahkan sebelum kejadian viral Melisa sempat memfoto suster tersebut karena perasaan yang tidak enak.
Baca juga: Istri Penganiaya Perawat Minta Maaf, tapi Sebut Perkataan Suster Ketus dan Darah Anaknya Tercecer
Melisa meminta maaf kepada suster dan pihak rumah sakit atas kejadian kemarin yang sangat meresahkan masyarakat luas.