Ramadhan 2021

Hukumnya Tengah Malam Shalat Tahajud saat Ramadhan 2021/1442 H, Apakah Harus Ditutup dengan Witir?

Editor: Andreas Eko Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi salat tahajud

TRIBUNJAMBI.COM - Bila sesuai jadwal di kalender, Ramadhan 2021 tinggal dua hari lagi.

Umat Islam di dunia bersiap untuk menyambut bulan mulia penuh berkah dan ampunan dari Allah SWT itu.

Saat bulan Ramadhan, biasanya umat Islam akan berlomba-lomba mencari pahala dengan melakukan berbagai amal shalih.

Satu diantaranya adalah melaksanakan sholat Tahajud.

Berikut ini penjelasan mengenai keutamaan dalam menjalankan sholat Tahajud saat Ramadhan.

Diketahui bersama, shalat Tahajud pun adalah shalat sunnah yang dikerjakan di waktu malam hari.

Hukum Shalat Tahajud adalah sunnah mu'akad, atau sunnah yang ditekankan.

Ilustrasi Salat Tahajud (ummi-online.com)

Dikerjakan sedikitnya dua rakaat.

Adapun waktunya untuk dilakukan sesudah shalat Isya sampai dengan terbit fajar.

Dikutip Tribunjambi.com dari Tribunnews.com dengan judul Bacaan Doa Setelah Salat Tahajud.

Berikut Tata Cara dan Keutamaannya Quraish Shihab dalam bukunya yang berjudul Panduan Shalat menjelaskan, umumnya ulama mengartikan shalat tahujud sebagai shalat yang dilaksanakan sesudah bangun tidur di waktu malam.

Shalat ini juga dinamai shalat al-lail (shalat malam), sehingga ada pula ulama yang mensyaratkan pelaksanaannya di waktu malam baik setelah tidur maupun sebelum tidur.

Lalu muncul pertanyaan seperti ini. Assalamu alaikum. Saat salat Tarawih ditutup dengan salat Witir, apakah kalau mau salat Tahajud apa juga harus ditutup dengan salat Witir lagi? Suwun.
Jawaban

Wa’alaikum salam warahmatullah wabarakatuh. Penanya dan Pembaca yang budiman.

Kita memang diperintah menutup salat malam dengan salat Witir sebagaimana disebutkan dalam hadis dari Ibnu ‘Umar, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam (SAW) yang artinya kurang lebih: “Jadikanlah akhir salat kalian di malam hari adalah salat Witir.” (HR. Bukhari no. 998 dan Muslim no. 751).

Pengertian menutup salat malam dengan Witir hukumnya sunah, bukan wajib. Sehingga setelah Witir masih boleh menambah lagi salat sunah. Alasannya praktik Nabi SAW yang sesudah Witir masih menambah lagi dengan dua rakaat lain.

Baca juga: Ramadhan 2021 - Bacaan Doa Ziarah Kubur, Tahlil hingga Doa Untuk Ahli Kubur

Baca juga: Kumpulan Ucapan Selamat 1 Ramadhan 2021 Lengkap Bahasa Indonesia Cocok Dikirim WA Status FB

Baca juga: Promo Superindo Hari Ini 11 April 2021 JSM Superindo Hingga Promo Akbar Ramadhan 2021

Sayyidatina Aisyah menceritakan mengenai salat malam Nabi SAW, “Nabi SAW biasa melaksanakan salat 13 rakaat (dalam semalam). Beliau melaksanakan salat 8 rakaat kemudian beliau berwitir (dengan 1 rakaat). Kemudian setelah berwitir, beliau melaksanakan salat dua rakaat sambil duduk. Jika ingin melakukan rukuk beliau berdiri dari rukuknya dan beliau membungkukkan badan untuk rukuk. Setelah itu di antara waktu azan Subuh dan iqomahnya, beliau melakukan salat dua rakaat. (HR Muslim No 738)

Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan, “Dua rakaat setelah Witir itu tanda bahwa masih bolehnya dua rakaat setelah Witir dan jika seseorang telah mengerjakan Witir bukan berarti tidak boleh lagi mengerjakan salat sunah sesudahnya."

Adapun hadis di atas: “Jadikanlah akhir salat kalian di malam hari adalah salat Witir, yang dimaksud menjadikan salat Witir sebagai penutup salat malam hanyalah sunah (bukan wajib). Artinya, dua rakaat sesudah Witir masih boleh dikerjakan.” (Zaad Al-Ma’ad, 1: 322-323).

Bagi yang sudah melaksanakan Tarawih lalu menutupnya dengan Witir tidak lagi melakukan Witir yang kedua setelah melakukan salat Tahajud di malam hari.

Dari Thalq bin ‘Ali, ia mendengar Rasulullah SAW bersabda. “Tidak boleh ada dua Witir dalam satu malam.” (HR. Tirmidzi no. 470, Abu Daud no. 1439, An Nasa-i no. 1679. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Kesimpulan, boleh melaksanakan Tahajud walau sudah mengerjakan Tarawih dan menutupnya dengan Witir. Di malam hari ketika Tahajud tak lagi ditutup dengan Witir. Jumlah rakaat Tahajud yang dilakukan bebas, tak dibatasi jumlah rakaatnya.

Demikian jawaban dari kami semoga bermanfaat. Terima kasih. Wallahu a’lam bi al-shawab.

KH Ahmad Zaki Fuad, MSi, Bendahara Umum serta pengasuh Pondok Pesantren Khozinatul Ulum Blora dikutip dari Tribunnews.com dengan judul Bolehkah Salat Tahajud Setelah Tarawih dan Witir

Ilustrasi sholat/Niat Sholat Tahajud (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENDRO  )

Keutamaan Shalat Tahajud

Keutamaan Shalat tahajud sangatlah besar, seperti dijelaskan dalam firman Allah dalam Qur'an Surat (Q.S) Al-Isra.

"Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (Q.S Al-Isra:79)

Dalam sebuah hadist, disebutkan bahwa Shalat tahajud merupakan sebaik-baik shalat setelah shalat wajib.

“Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah –Muharram-. Sebaik-baik shalat setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim).

Berikut Panduan Shalat Tahajud, dihimpun dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah karya Muhammad Syukron Maksum.

1. Niat shalat Tahajud

صَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatat tahajjudi rak’ataini lillaahi ta’aalaa.

Artinya:

“Aku niat shalat sunat tahajud dua rakaat karena Allah”

2. Setelah itu, lakukan sholat 2 rakaat dengan 2 kali sujud dan 1 kali salam. Kemudian lakukan pengulangan sholat 2 rakaat jika ingin mengikuti kebiasaan Rasulullah Saw.

3. Dzikir dan doa. Tidak ada kewajiban untuk membaca doa tertentu setelah mengerjakan sholat tahajud. Yang perlu dilakukan adalah berdzikir dan memohon ampunan kepada Allah SWT serta berserah diri kepada Allah SWT.

Berikut contoh doa yang bisa dibaca.

Doa yang dibaca setelah shalat Tahajud

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Rabbanaa aatina fid-dun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa adzaaban-naar.

Artinya:

“Ya Allah Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa api neraka.”

Dalam hadis Bukhari dinyatakan, bahwa Rasulullah SAW jika bangun dari tidurnya di tengah malam lalu bertahajud membaca doa:

اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لاَ إِل هَ إِلاَّ أَنْتَ، أَنْتَ إِل هِيْ لاَ إِل هَ إِلاَّ أَنْتَ

Artinya:

“Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya.

Bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dari- Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar.

Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali (bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum.

Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau”.

Baca juga: SEPAK Terjang Lia Eden yang Pernah Dua Kali Dipenjara hingga Sempat Tantang Ratu Pantai Selatan

Baca juga: Kenangan 2005 Saat Raffi Ahmad Merayu Nagita Slavina Kini Terbukti jadi Kenyataan: Kamu Istri Saya?

Baca juga: Ramadhan 2021 - Bacaan Doa Ziarah Kubur, Tahlil hingga Doa Untuk Ahli Kubur

Berita lainnya seputar Ramadhan 2021

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

SUMBER: BANJARMASIN POST

Berita Terkini