TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Terik siang matahari, Perbal Tampung Pemuda Suku Anak Dalam sedang sibuk-sibuknya melengkapi bahan administrasi miliknya di pos Polres Sarolangun.
Menggunakan setelah celana hijau dan jaket parasut abu-abu, pemuda kelahiran 2001 itu sedang mempersiapkan bahan untuk membuat SKCK guna melengkapi data administrasi dirinya mendaftar menjadi anggota kepolisian republik Indonesia.
Perbal Tampung dirinya satu-satunya dari kelompok Temengung Bebayang seorang diri, dikelompok orang Rimba Taman Nasional Bukit Duabelas desa Bukit Suban kecamatan Air Hitam, mengadu nasib ingin menggapai cita-cita menjadi anggota kepolisian.
Kini dirinya melakukan aktivitas sehari-hari di kabupaten Sarolangun, sebab ia dampingan dari "Sekolah Rimba".
Berangkat dari Bangko Merangin motor Revo ia dapat menyewa milik temen dengan harga 100 ribu satu hari, untuk melakukan pendaftar menjadi anggota kepolisian.
Selepas melengkapi administrasi SKCK dan foto-foto, ia melipir ke meja pendaftaran untuk melakukan pendaftaran secara online dan telah mendaftarkan diri dibantu personil polres Sarolangun.
Ia bercerita, dirinya melakukan latihan secara berkala di dampingi oleh polres Sarolangun sesambil ia mengajar. Perbal Tampung saat ini rutin memberikan pelajaran bagi anak-anak SAD di Mekekal Hulu menjadi kader Sekolah Rimba.
Selain menjadi kader Sekolah Rimba, ia juga masih bekerja sebagai pencari jernang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sebab orang tua dan keluarga sudah lama "Melangun" ke TNKS di kawasan kabupaten Batanghari.
Melengkapi administrasi serta ongkos jalan, Perbal Tampung harus mengeluarkan uang dirinya sendiri, ia tak mau menyulitkan keluarga untuk kebutuhannya pada keluarga.
Bahkan dirinya saat kepolres Sarolangun, harus menyewa sepeda motor milik teman yang juga Suku Anak Dalam menjadi kader Sekolah Rimba.
Baginya, butuh perjuangan yang lebih untuk menjadi anggota kepolisian, dirinya rutin melakukan push up serta berbagai macam yang telah diajarkan oleh Polres Sarolangun untuk mempersiapkan diri baik fisik maupun mental.
Orang Rimba memperbolehkan anak laki-laki keluar untuk mengenyam pendidikan, Perbal Tampung sudah lama sekali tak mengikuti gaya orang tuanya yang erat dalam kepercayaan orang Rimba yakni Melangun.
Perbal Tampung, terakhir Melangun saat ia baru satu tahun menjadi siswa di SMA 12 Sarolangun. Saat itu dirinya harus berhenti sekolah dan ikut Melangun,
Seharusnya dirinya akan tamat sekolah pada 2019 dengan adanya Melangun dirinya harus ikut.
Tak lama itu, dirinya memutuskan untuk keluar dari hutan dan melanjutkan pendidikannya hingga ia mendapatkan paket C yang sebelumnya sempat putus sekolah, sedangkan SD dan SMP ia mendapatkan pendidikan secara full hingga lulus Di kecamatan Air Hitam Sarolangun.
Kelak setelah menjadi anggota kepolisian republik Indonesia, Perbal Tampung ingin mengedukasi anak-anak Rimba tentang kepolisian. Sebab secara garis besar Suku Anak Dalam masih banyak belum mengetahui fungsi kepolisian dan tugas-tugas polisi.