Eko Kuntadhi Sebut FPI Hanya Sibuk dengan Sweeping, Kini Sudah Beranjak Jadi Organisasi Teror

Editor: Rohmayana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021), tertangkap kamera CCTV.

Eko menilai, sikap penolakan habib Rizieq di pengadilan tersebut menjadi semacam seruan kepada pengikutnya untuk melakukan aksi.

"Dengan berulah aneh-aneh, Rizieq seperti memanggil kelompok bar-bar yang memang ada di Indonesia untuk melancarkan serangan.

Tentu saja prediksi saya belum tentu benar apakah benar ada kaitannya. Tapi kenyataannya kita mendapatkan dua aksi teror yang waktunya berdekatan, di Makassar dan Mabes Polri," jelasnya.

Baca juga: Terduga Teroris Zakiah Aini Ternyata Pamit Keluar Sebentar, Ayah Sempat Curiga dan Mau Lapor Polisi

Dia lalu menyinggung soal penangkapan beberapa orang terduga jaringan teroris dimana polisi menyita sejumlah atribut berbau FPI dalam penangkapan yang dilakukan itu.

"Sehabis kejadian di Makassar kemarin, polisi menangkap para pengikut Rizieq, mereka adalah pengurus FPI yang yang hendak menyiapkan serangan secara besar-besaran, mereka telah mempersiapkan diri cukup lama," kata dia.

"Mereka ditangkap di Bekasi dan Condet. Ketika ditangkap, disita juga bom-bom yang telah dirakit atau bahan-bahan kimia untuk merakit bom. Bahkan, di Bekasi, polisi terpaksa meledakkan," imbuh Eko.

Baca juga: Ini Isi Surat Wasiat Terduga Teroris Zakiah Aini yang Serang Mabes Polri,Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri

Eko menambakan, orang-orang yang patut diduga berafiliasi dengan FPI itu telah menyerukan kepada anggota FPI di seluruh Indonesia untuk mempersiapkan diri.

"Bukan hanya itu, pengurus FPI itu juga mengintruksikan kepada sleuruh jaringan FPI di Indonesia untuk mempersiapkan takjil secara serentak.

Takjil yang dimaksud adalah menyiapkan alat-alat untuk mempersiapkan serangan seperti bom, alat peledak maupun sejata.

Apakah kejadian di Makassar merupakan penyambutan dari seruan itu? saya tidak tahu. Yang pasti polisi masih mendalami.

Tapi satu hal yang pasti, pelaku pria di Makassar adalah aktivis FPI," jelasnya.

Baca juga: Sosok Zakiah Aini Terduga Teroris Serang Mabes Polri, Pengakuan Tetanga hingga Jenderal Listyo Sigit

Dari sejumlah rangkaian peristiwa yang dijelaskannya dalam video itu, Eko menilai, sepertinya sekarang, FPI telah bermetamorfosis dari sekadar organiasi radikal yang hobi sweeping, kini menjelma seperti organisasi teroris seperti JAD dan JIT.

"Bedanya, kalau JAD dan JIT adalah organisasi bawah tanah, sementara itu tahu, FPI dulunya ormas terbuka, keanggotaannya banyak, strukturnya sampai tingkat daerah.

Jika mereka sekarang sudah melangkah lebih jauh dengan jalan kekerasan, mereka melangkah dari ormas radikal menjadi organisasi yang merencanakan teror, ini adalah PR serius bagi bangsa ini, PR serius bagi aparat keamanan, PR serius bagi kita semua."

"Kita harus lebih waspada menghadapi mereka. Karena barangkali anggota-anggotanya pernah kita kenal dan potensi orang yang terpapar jadi anggota teroris jauh lebih banyak," tandas Eko.

Halaman
123

Berita Terkini