TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pemerintah Provinsi Jambi kini telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi karhutla.
Kendati status karhutla di Provinsi Jambi kini masih berstatus kesiapsiagaan.
Kepala BPBD Provinsi Jambi, Bachyuni Deliansyah mengatakan saat ini Provinsi menunggu SK peningkatan status di Kabupaten Kota.
Baca juga: Gelar Inspiring Webinar, Telkomsel Dorong Pertumbuhan Digipreneur Mahasiswa dan Pelajar Sumatera
Baca juga: Dampak Refokusing Anggaran Covid-19 Pemkab Sarolangun, Gaji Dai di Kelurahan Berkurang
Baca juga: Sinopsis Ikatan Cinta Malam Ini 28 Februari 2021, Andin dan Aldebaran Bakalan Bercerai?
Sebab syarat untuk menaikkan status menjadi Siaga minimal dua daerah/kabupaten sudah menaikkan status.
"Informasinya Kabupaten Tanjabtimur dan Muaro Jambi hari Senin besok mereka mau menaikkan status, kita tunggu dulu" kata Bachyuni, Minggu (28/2/2021).
Dijelaskan mengatakan beberapa langkah antisipasi yang sudah dilakukan adalah mengirim tim ke Kacamatan Sadu Tanjung Jabung Timur untuk memitigasi terjadinya bencana Karhutla.
Kemudian, kata Bachyuni perusahaan perkebunan di Kabupaten Muaro Jambi PT PDI dan PT Pesona sudah berkenanan membuat skat kanal.
"Karena kan tahun 2019 lahan ke dua perusahaan itu yang terbakar luas. Jadi antisipasinya kita minta mereka buat skat kanal," ungkapnya.
Selain itu pada hari Rabu atau Kamis mendatang, akan dikumpulkan para perusahaan perkebunan dan kehutanan untuk diajak bicara terkait klaster wilayah penanganan Karhutla.
"Misalnya perusahaan A dan B satu klaster, kita lihat kesiapan perlengkapanya, personil, susunan organisasinya. Ini juga melibatkan masyarakat," beber Bachyuni.
Untuk anggaran penanganan Karhutla di Provinsi Jambi tahun ini, dikatan Bachyuni untuk kegiatan mitigasi angaranya ada di BPBD Provinsi dan di Polda.
"Nanti kalau sudah naik status, bisa menggunakan anggaran BTT dan bantuan pusat. Informasi dari Bakeuda dana BTT masih ada sekitar Rp8 Miliar untuk penanganan bencana termasuk Karhutla, banjir, dan Covid-19," pungakasnya.