TRIBUNJAMBI.COM - Negeri tirai bambu itu sudah sanggup menciptakan rudak balistik bahka sudah punya senjata nuklir
Angkatan udara negara itu sudah dilengkapi dengan pesawat-pesawat pembom buatan sendiri serta aneka jenis pesawat Jet Tmpur buatan anak negeri
Di Laut, China kini setidaknya sudah punya tiga kapal induk serta sejumlah kapal pendarat Amphibi
Namun yang mengejutkan, negara terakhir yang akan dihancurkan China adalah Rusia yang selama ini sangat membantu China dalam megembangkan senjata dan peralatan pendukungnya
Baca juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Unconditionally - Katy Perry, Oh no did I get too close? Oh
Baca juga: Usai Jusuf Kalla, Kini SBY yang Bicara Soal Kritik ke Pemerintahan Jokowi: Kritik Itu Laksana Obat
Baca juga: Masih Ada Anak Penderita Gizi Buruk di Tanjabbar, Komnas PA: Tamparan Keras Buat Pemda
Saat ini gejolak kekuatan besar dunia tentu tertuju pada Amerika dan China.
Pasalnya dua kekuatan besar ini telah memiliki hubungan yang buruk sejak lama dan meningkat pada era Donald Trump.
Hal itu membuat beberapa negara menentukan sikap untuk berada di kubu mana, seperti misal Rusia yang bergabung dengan China.
Mungkin saat ini Rusia adalah teman terbaik China, sebagai sekutu untuk melawan Amerika.
Namun, bukan berarti China dan Rusia tidak akan menjadi musuh pada kemudian hari.
Karena menurut sebuah catatan lama yang diterbitkan oleh WioNews mengatakan ada dendam lama yang belum terbayar oleh Rusia.
Berdasarkan catatan sejarah itu, Rusia adalah negara terakhir yang akan menjadi musuh China.
Hal itu disebabkan oleh sengketa tanah sejak zaman kuno yang kini sedang dirangkai kembali oleh China, seperti unifikasi Taiwan, klaim laut China Selatan , kepulauan Spratly , dan kepulauan Diaoyu/Senkaku.
Sementara itu, salah satu kepingan yang hilang dari wilayah kuno China adalah di wilayah Rusia.
Wilayah itu adalah kota Vladivostok , kota Rusia yang sebelumnya adalah wilayah China milik Dinasti Qing.
Rusia mengambil kendali wilayah itu sejak kekalahan kedua China dalam perang.