Berita Tanjab Barat
Masih Ada Anak Penderita Gizi Buruk di Tanjabbar, Komnas PA: Tamparan Keras Buat Pemda
Terhadap informasi ini, Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) dan Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Jakarta, langsung
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, KUALATUNGKAL - Terdapat anak gizi buruk di Tanjabbar yang saat ini tengah di rawat di RSUD Daud Arif Kuala Tungkal. Laporan kasus ini ternyata sudah sampai ke Komisi Nasional Perlindungan anak( Komnas PA) Jakarta.
Terhadap informasi ini, Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) dan Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Jakarta, langsung turun ke RSUD Daud Arif Kuala Tungkal untuk melihat kondisi anak yang menderita gizi buruk tersebut.
Jeny Claudya Lumowa selaku koordinator nasional TRC PPA, yang datang langsung memberikan tanggapan kekecewaan terhadap pemerintah Kabupaten Tanjabbar. Ia menilai bahwa Pemkab Tanjabbar tidak serius untuk menyelesaikan kasus gizi buruk yang seharusnya tidak lagi terjadi.
Baca juga: Mojok Tribun Jambi Agung Septiap Alba, Pembalap Asal Bungo (2)
Baca juga: Oknum Polisi Pesta Sabu Bersama Tiga Temannya di Kamar Kos
Baca juga: 30 Persen Dana Desa di Kerinci Tahun 2021 Diprioritaskan untuk Covid-19
"Adanya seorang anak yang menderita gizi buruk, ini merupakan tamparan keras bagi pemerintah daerah, mestinya sudah tidak ada lagi kasus gizi buruk, malu kita," sebutnya.
M. Saparudin adalah salah satu anak yang di diagnosa menderita gizi buruk. Saat ini Saparudin tengah menjalani perawatan di RSUD Daud Arif Kuala Tungkal. Disisi lain, Jeny menyebutkan bahwa masih adanya kasus gizi buruk di 2021 juga menjadi pertanyaan dari tugas pihak-pihak terkait. Ia menyebutkan bahwa pihak-pihak terkait tidak menjalankan tugas dengan maksimal.
"Alhamdulillah di sini ada yang masih peduli, ada aktivis anak yang mereka tidak melapor ke Bupati, atau dinsos tapi ke pihak lain. Jadi ke mana peran pemkab sebetulnya, ini yang jadi perhatian khusus kita,"tambahnya.
Lebih lanjut disampaikannya bahwa terhadap temuan ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Sosial. Ini untuk memberikan tindak lanjut terhadap langkah kedepan dalam memperhatikan kehidupan anak-anak di Tanjabbar.
" Kita tidak tau masih ada atau tidak ini yang belum terlapor. Kita akan lapor juga ini ke Kemensos. Malu kita masih ada anak gizi buruk,"pungkasnya.