Survei terakhir menunjukkan elektabilitas Ganjar mencapai 18,4 persen, sementara Prabowo turun menjadi 15,6 persen.
RK mengalami kenaikan menjadi 13,1 persen, sedangkan Anies turun menjadi 7,3 persen dan Sandi menjadi 6,2 persen.
“Ganjar kini adalah tokoh asal PDIP yang paling moncer.
Sedangkan tokoh-tokoh asal Gerindra atau yang didukung Gerindra seperti Prabowo, Anies, dan Sandi justru terus melorot.
Meskipun Prabowo-Sandi bergabung ke dalam pemerintahan,” kata Andreas.
Tokoh-tokoh lainnya adalah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (4,5 persen | 4,2 persen | 4,7 persen), Menteri Sosial Tri Rismaharini (1,6 persen | 1,4 persen | 3,3 persen), dan Ketua Umum Demokrat AHY (2,7 persen | 2,3 persen | 2,5 persen).
Lalu ada Plt Ketua Umum PSI Giring Ganesha (- | 1,8 persen | 2,1 persen), Menteri BUMN Erick Thohir (1,3 persen | 1,1 persen | 1,5 persen), dan Menko Polhukam Mahfud MD (1,1 persen | 1,0 persen | 1,3 persen).
Kemudian Ketua DPR Puan Maharani (0,8 persen | 0,9 persen | 1,1 persen), Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto (0,5 persen | 0,7 persen | 1,0 persen), dan Kepala KSP Moeldoko (0,2 persen | 0,4 persen | 1,0 persen).
“Elektabilitas capres dan parpol tampak tidak linear, di mana PDIP yang anjlok tetapi tokohnya Ganjar justru melesat.
Sedangkan Gerindra stagnan dan tokoh-tokohnya makin kehilangan dukungan publik,” kata Andreas.
“Demikian pula dengan Demokrat yang melejit, tetapi tidak dibarengi dengan kenaikan elektabilitas AHY.
Sebaliknya figur Moeldoko yang disebut-sebut sebagai ancaman di internal Partai Demokrat kini mulai muncul di atas 1 persen,” kata Andreas.
Tokoh-tokoh lainnya masih berada di bawah 1 persen tingkat elektabilitasnya.
Selain itu masih ada responden yang menyatakan tidak tahu/tidak menjawab, yaitu sebesar 17,8 persen.
Survei New Indonesia Research & Consulting dilakukan pada 20-31 Januari 2021, dengan sambungan telepon kepada 1200 orang responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019.