Ulah Temannya Sendiri, Eka Sopir yang Disekap di Desa Bukit Baling Kehilangan Ribuan Handphone Bawaannya
Laporan Wartawan Tribun Jambi Hasbi
TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI-Korban yang diduga perampokan di Desa Bukit Baling Kecamatan Sekernan Kabupaten Muarojambi dua hari menanggung kesakitan dan penderitaan ulah temannya sendiri.
Saat diketahui korban merupakan seorang sopir mobil kontrainer B 9284 FCD bernama Eka asal Kota Medan membawa 1.200 unit handphone berbagai merk dari Jakarta tujuan Riau ditodong oleh temannya sendiri di kilometer 41 Desa Bukit Baling Kabupaten Muarojambi.
Saat Tribun temui korban yang telah diselamatkan oleh jajaran polres Muarojambi menceritakan.
Awalnya teman yang telah ditumpanginya masuk dari Palembang pada Rabu (13/1/21) dan mengaku sebagai perintis dan penunjuk jalan dari Palembang menuju Riau, namun ia tidak mengetahui apakah dari sopir perusahaan yang sama atau bukan.
"Iya saya kenal, karena kita sama sama sopir, niatnya memang mau bantu saya sebagai perintis dan penunjuk jalan, ya saya percaya saja tumpanginya, saya juga tidak menyangka akan menyakiti dan menguras semua handphone yang saya bawa,"kata Eka.
Dalam cerita nya, teman yang ia tumpangi tersebut bernama Rudi asal Palembang, akan bantu tunjukkan jalan dari Palembang menuju Riau, karena ia lebih paham rintangan dan hambatan di sepanjang jalan tersebut.
Awalnya ia tidak menaruh rasa curiga sedikitpun dengan temannya si Rudi, setiba nya di daerah Bayung Lincir, mereka berdua sudah mulai tidak ada kecocokan.
"Tiba di Bayung Lincir kami sudah mulai tidak ada kecocokan, yang bawa mobil waktu itu saya, sekitar pukul 23:00 malam saya ajak istirahat dulu ketika tiba di SPBU pall 10, awalnya ia mau ngikut, tiba-tiba dia yang bawa mobil dengan alasan belum ngantuk dan tetap lanjutkan perjalanan menuju Riau, iya saya ngikut saja,"kata Eka.
Sekira pukul 03:00 WIB dini hari, di jalan lintas timur kilometer 41 Desa Bukit Baling mobil yang ia kendarai tiba-tiba berenti.
"Sempat saya tanya, kenapa berenti di tempat sepi, awalnya saya tidak menaruh curiga, karena alasannya mau kencing, lama ditunggu kok dia belum muncul, waktu itu saya masih posisi tertidur, kemudian tiba-tiba saya ditarik oleh dua orang tidak saya kenal mengancam dan pukul hingga saya diikat," kata Eka.
Herannya Eka waktu kejadian, tidak lagi melihat temannya, dalam posisi sudah terikat dan kepala sudah dibungkus dengan karung di situlah pelaku lancarkan aksinya kuras semua ribuan unit handphone yang ia bawa.
"Iya saya hanya pasrah saja, tidak ada perlawanan,setelah semua barang saya dipindahkan ke mobilnya saya pun dikurung dalam kontainer dengan posisi tangan dan kaki masih terikat dengan kesakitan," ucapnya.
Banyak usaha yang telah ia lakukan untuk dapatkan pertolongan, teriak hingga tendang dinding mobil agar dapat pertolongan dari pengendara yang melintas.