Kesaktian Denjaka sang 'Manusia Katak', Cara Lacak Korban dan Serpihan Sriwijaya Air SJ 182 Disorot!
Mereka bisa bergerak seperti manusia katak, karena memiliki kemampuan intai amfibi, menguasai dasar-dasar spesialisasi, taktik anti teror
TRIBUNJAMBI.COM - Sosok Detasemen Jala Mangkara atau biasa dikenal Denjaka mendadak jadi sorotan saat ikut mencari korban dan serpihan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182, Sabtu (9/1/2021).
Tak hanya korban dan puing pesawat, Detasemen Jala Mangkara atau Denjaka juga terlibat langsung dalam pencarian black box pesawat Sriwijaya Air.
Nama Denjaka bukan nama biasa, tim Detasemen Jala Mangkara ini juga menjadi andalan dari TNI AL karena memiliki banyak kemampuan.
Tak sedikit aksi Denjaka dalam menjalankan misinya membuat orang tercengang.
Seperti dikutip dari kompas.com, keterlibaran Prajurit Detasemen Jala Mangkara alias denjaka sangat vital, mereka ambil bagian bersama Tim SAR Gabunganyang menemukan serpihan bodi, serpihan mesin, dan hidrolik kabin penumpang pesawat di antara Pulau Lancang dan Laki.
Informasi yang dihimpun dari anggota denjaka TNI AL, salah satu serpihan pesawat yang ditemukan berupa plat besi berukuran panjang kurang lebih 3 meter.
Baca juga: Kejanggalan Bentuk Pesawat Sriwijaya Air yang Jatuh Diungkap Pengamat: Tapi Sayapnya Sudah Ada Flip
Baca juga: Kisah Mengharukan Korban Sriwijaya Air SJ 182, Riyanto Pesan Bila Kangen Lihat Baju Bapak
Baca juga: Ayah Nobu Jatuh Sakit Gegara Video Syurnya dengan Gisel: Kenapa Bisa Tersebar, Saya Terpukul Sekali!
Baca juga: Anisa Bahar Dihujat Akibat Kritik Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air: Naik Pesawat Matiin Hp,Bandel Sih!
Tim penyelam dari denjaka menemukan serpihan pesawat di kedalaman 16 meter.
Penemuan ini disaksikan langsung oleh oleh Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono, MTr (Han), Asisten Operasi Dankormar Kolonel Marinir Ahmad Fajar, Asisten Operasi Danpasmar 1 Kolonel Danuri dan Koorsmin Dankormar Letkol Marinir Bambang.
Dibuktikan pula ketika mereka mampu menyelam hingga 10 meter lebih di bawah laut mencari serpihan pesawat, memburu black box atau kotak hitam milik Sriwijaya Air SJ 182 dan menjadi andalan di dalam tim Basarnas.
Dikenal Sakti
Jago didarat, hebat di lautan, dan memiliki kemampuan dalam olah berbagai senjata, terutama persenjataan operasi personel Denjaka alias Detasemen Jala Mangkara.
Keperkasaan Prajurit Denjaka atau pasukan khusus AL ini, membuat mereka disebut sebagai prajurit sakti.
Sebab, Rata-rata anggota Denjaka adalah prajurit multi skill, unggulan, dibekali fisik di atas rata-rata orang kebanyakan, dan memiliki kecerdasan luar biasa. Selain memiliki kammpuan renang di atas kemampuan prajurit lainnya, mereka memiliki kemampuan intelejen yang mumpuni.

Mereka bisa bergerak seperti manusia katak, karena memiliki kemampuan intai amfibi, menguasai dasar-dasar spesialisasi, taktik anti teror dan anti sabotase serta memiliki komando kelautan yang komplit.
Mengopreasikan Berbagai Senjata Api