TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Dinas Sosial Kota Jambi merencanakan berantas jumlah masyarakat kurang mampu tahun 2021. Pelatihan hingga pemberian modal akan direncanakan pada masyarakat kurang mampu.
"Kemudian akan dibuat pelatihan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)," kata Noviarman, Dinas Sosial Kota Jambi, Minggu (30/01/2020).
Sekarang, Dinsos Kota Jambi sudah menganggarkan kegiatan tersebut untuk masyarakat yang kurang mampu. Selain itu kegiatan sedang dilakukan pengonsepan pada pelatihannya.
Baca juga: VIDEO Mojok Bareng Hedia Rizki, Bukan Beban Diringankan Tapi Bahu Dikuatkan
Masyarakat setelah mengikuti pelatihan, nanti akan diberikan bantuan peralatannya. Termasuk juga nanti akan diberikan keterampilan salon, pangkas rambut.
Keterampilan akan bekerjasama dengan komunitas. Misalkan salon akan bekerjasama dengan komunitas pangkas rambut.
Tentu pemberantasan kemiskinan ini tidak dilakukan Dinsos Kota Jambi sendiri. Dinsos Kota Jambi akan bekerjasama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain. Yaitu seperti Dinas Perindag, dan juga Dinas Koperasi dan UKM untuk menyelenggarakannya.
Baca juga: Kenalan Dengan Toyota C+pod, Mobil Listrik Murah Harga Mulai Rp 224 Jutaan
"Kriterianya, yang jelas masyarakat kurang mampu yang terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). DTKS itu yang mutlak, dan menjadi acuan Dinas Sosial Kota Jambi untuk mendapatkan pelatihan," ucapnya.
Pada 2021 ini, Dinsos Kota Jambi akan melakukan update data terkait masyarakat yang kurang mampu, dan memiliki keahlian maupun bakat untuk usaha.
"Khawatirnya kita akan sia-sia apabila warga tidak punya minat untuk usaha, sayang gitu kan. Nanti akan kita verifikasi dan validasi (Verivali) kembali," ucapnya.
Baca juga: Klarifikasi Kemenkes Terkait Pernyataan Menkes Budi Gunadi Soal Vaksinasi
Selain itu ada pemberantasan anak punk Dinsos Kota Jambi bekerjasama dengan Batalyon 142 Kasang Jambi ataupun SPN Brimob, dengan perwira ataupun Linmas Polresta.
"Anak-anak punk ini kan perlu mendapatkan pendidikan dasar (Diksar) menumbuhkan dan membangkitkan kesadaran dia kembali supaya menjadi anak yang normal," lanjutnya.
"Jadi kalau di Batalyon Kasang, itu anak-anak kan di pendidikan dasar, fisiknya, kebugarannya, termasuk kegiatan spiritual mentalnya," celetuknya.
Jadi perlu juga didatangkan pihak-pihak penyuluh agama.
Seperti ustadz-ustadz, yang dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).