Robert minta izin mengambil ubi yang sudah ada panci, tapi tak ada yang menjawab. Tak ada yang mengizinkan, tak ada juga yang melarang. Robert langsung mengambil.
Seketika semua diam melihat Robert. Ketapel, parang, rotan yang sebelumnya ada di tangan merek, diletakkan.
Robert takut melihat situasi itu. Dia berhenti makan ubi. Jantungnya berdetak kencang. Lalu seorang perempuan Rimba mengatakan yang tak diduganya dengan bahasa mereka, "Oh dia kelaparan.”
Mata yang memandang tajam berubah ramah. Robert yang ambil ubi jadi hiburan Orang rimba saat itu. Sebab, Orang Rimba mengira orang terang (orang dari luar kelompok Rimba) tidak mau makan makanan mereka.
“Suasana tegang jadi lumer karena ubi itu,” tutur Mardiyah.
Robert yang juga ada di ruang Zoom Meeting itu terlihat terkekah. Ia tersenyum mendengar Mardiyah bercerita kisahnya pertama kali bisa masuk dan bergaul dengan Orang Rimba.
Siapa sangka, ubi rebus itu jadi pintu masuk bagus bagi KKI Warsi menyatu dengan Orang Rimba.
Orang Rimba merupakan satu di antara penjaga hutan terakhir. Mereka selalu menjaga seisinya dengan baik, tapi orang luar selalu merusaknya.
Mereka tidak akan merusak aliran sungai, tak akan menebang sembarangan. Mereka juga tidak akan menjual pohon.
Mereka meyakini bila merusak hutan akan membuat dewa marah, dan malapetakan akan terjadi pada mereka. (Suang Sitanggang).
Baca juga: Kisah Penjaga Rimba Terakhir Dalam Buku, Gentar Mengancam Minum Racun Bila Dilarang Sekolah
Baca juga: Kisah Yohana Marpaung Fasilitator Pendidikan Orang Rimba, Bergelut dengan Alam dan Budaya Baru