Berita Internasional

Penampakan Wajah Macron Sebagai Iblis Digambarkan Media Iran dan Dipanggil dengan Sebutan Setan

Editor: Andreas Eko Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Perancis Emmanuel Macron kecam pemenggalan kepala guru sejarah.

TRIBUNJAMBI.COM, PARIS - Muncul banyak unjuk rasa sebagai tanda protes kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron hingga saat ini.

Bahkan massa yang ikut serta dalam kegiatan protes dari berbagai negara sampai melakukan pembakaran terhadap bendera Prancis.

Selain protes dalam bentuk pembakaran Bendera Prancis dan foto Macron, massa juga melakukan aksi boikot produk berasal dari Prancis.

Bahkan media garis keras Iran menampilkan wajah Macron sebagai iblis.

Baca juga: Warga Muslim Inggris Bentrok dengan Polisi saat Tuntut Penghormatan Macron Pada Nabi Muhammad SAW

Baca juga: Tiga Pemimpin Dunia Ini Ramai-ramai Dukung Presiden Macron, Prancis Mencekam Umat Muslim Dunia Gaduh

Baca juga: Umat Muslim Belanda Marah Besar, Presiden Prancis Emmanuel Macron Disebut Teroris Terbesar di Bumi

Turki dengan presidennya, Recep Tayyip Erdogan termasuk paling gencar mengkritik pemerintah Prancis atas kasus karikatur Nabi Muhammad.

Iran juga mengecam dengan salah satu media garis keras yang menampilkan kartun Presiden Perancis seperti iblis.

Halaman depan koran Iran garis keras edisi Selasa 27 Oktober 2020 kemarin, Vatan-e Emrooz, menggambarkan Presiden Perancis Emmanuel Macron sebagai iblis dan memanggil pemimpin itu Setan dalam sebuah kartun. Iran memanggil seorang diplomat Perancis untuk memprotes dukungan kuat Macron terhadap UU sekuler yang menganggap karikatur yang menggambarkan Nabi Muhammad dilindungi oleh kebebasan berbicara. (AP/Vahid Salemi)

Menurut laporan TV dalam negeri Iran, Selasa (27/10/2020), pemerintah Iran memanggil diplomat Perancis dan memprotes karikatur yang menunjukkan Nabi Muhammad.

Seorang pejabat Iran di Kementerian Luar Negeri mengatakan kepada diplomat Perancis bahwa respons Paris setelah kasus pembunuhan Samuel Paty merupakan suatu hal yang "tidak bijaksana".

Melansir Associated Press (AP) pemerintah Iran mengatakan bahwa Perancis mengizinkan kebencian terhadap Islam di bawah kedok dukungan kebebasan berekspresi.

Samuel Paty, seorang guru di Perancis tewas dibunuh dengan brutal oleh seorang remaja muslim asal Chechnya, Rusia setelah mengajar kelas kebebasan berpendapat dan menunjukkan karikatur Nabi Muhammad.

Insiden tragis itu menuai perhatian publik dengan warga Perancis yang turun ke jalan dan menuntut kebebasan berekspresi.

Sementara masyarakat muslim dunia menyesali adanya intoleransi dari pembuat kartun dan menganggap kartun yang menjadikan nabi besar umat Islam sebagai modelnya itu suatu penghinaan atas simbol suci Islam.

Sebuah asosiasi ulama yang kuat di kota Qom, Iran juga mendesak pemerintah untuk mengutuk Macron.

Koran garis keras Iran Vatan-e Emrooz menggambarkan Macron sebagai iblis dan memanggil presiden Perancis itu dengan sebutan Setan dalam sebuah kartun yang terpampang di halaman depan koran pada Selasa.

Selain Iran, Parlemen Pakistan mengeluarkan resolusi yang mengutuk penerbitan kartun nabi.

Halaman
123

Berita Terkini