Aksi Tolak UU Cipta Kerja

Aksi Demo UU Cipta Kerja di Jambi Ricuh, Kapolda Sebut Anak Buah Sudah Jalankan Tugas Sesuai SOP

Penulis: Aryo Tondang
Editor: Nani Rachmaini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mencekam, aksi mahasiswa tolak UU Omnibus Law di Kota Jambi berlangsung rusuh, Selasa (20/10/2020).

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kapolda Jambi, Irjen Pol Firman Santyabudi, tegaskan, seluruh personelnya, yang mengamankan demo penolakan UU Cipta Kerja (Omnibus Law) sudah bertugas sesuai prosedur (SOP).

Hal tersebut diungkapkan Firman, lantaran aksi penolakan Omnibus Law di Jambi, berakhir dengan kericuhan, hingga berujung pada pelepasan tembakan gas air mata.

"Saya pastikan, anak buah saya berdiri dengan rapi, dan sudah menjalankan tugas sesuai SOP," kata Firman, Jumat (23/10/2020) sore.

Firman juga mengimbau, agar masyarakat lebih jeli, dan tidak saling mencurigai, baik antar sesama masyarkat maupun dengan anggota polisi yang sedang bertugas.

Hal tersebut kata Firman, akan rentan dimanfaatkan oleh oknum, yang ingin membentrokkan anggota polri, dengan masyarakat.

Dia juga menyampaikan, akan melakukan tindakan tegas, jika ditemukan anggotanya yang terbukti menjalankan tugas diluar SOP.

Baca juga: Terkuak! Rizky Billar Ungkap Tabiat Lesti Kejora Depan Kamera: Sok-sokan, Biar Dipuji Hatinya Lembut

Baca juga: Waspada Dampak Fenomena La Nina, BPBD Himbau Jangan Renang di WFC

Baca juga: BOCORAN Jadwal Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 11, Lengkapi Syarat Lewat Link Ini

"Jangan sampai kita yang dibentrokkan dengan masyarakat, dan saya juga akan tindak tegas jika ada yang tidak sesuai SOP" papar Firman.

Sementara itu, hingga saat ini, kata Firman, pihaknya tidak ada melakukan menahan peserta demo penolakan Omnibus law yang ditahan.

Untuk diketahui, selama aksi berlangsung, setidaknya sekira kurang lebih 56 peserta demo diperiksa oleh Polda Jambi.

Namun tidak dilakukan penahanan, melainkan hanya dilakukan pembinaan dan diserahkan langsung ke orang tua masing-masing.

"Penegakan hukum tidak harus dilakukan penahanan, bisa dengan pembinaan dan yang lainnya," papar Firman.

Sejauh ini, pihaknya juga belum menetapkan tersangka, terkait sejumlah kerusuhan tersebut.

"Kita tetap lakukan penyelidikan," tutupnya.

Mobil NasDem Dibakar 

Aksi unjuk rasa tolak pengesahan Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja masih terjadi.

Seperti aksi unjuk rasa di Jalan A. P. Pettarani tepat di depan kampus UNM Makassar, Kamis (22/10/2020) yang berujung ricuh.

Massa aksi serta warga sekitar terlibat bentrok. Saling lempar batu pun tak terhindarkan hingga membuat warga yang ingin melintas di jalan itu harus melewati jalur alternatif lain.

Akibat bentrokan itu, kantor DPD Partai Nasdem di Jalan A. P. Pettarani turut dirusak oleh orang tak dikenal.

Selain itu ambulans partai Nasdem yang berada di halaman kantor turut dibakar.

Dari pantauan Kompas.com, awalnya aksi yang dilakukan mahasiswa yang berlangsung hingga malam itu hanya menutup Jalan A. P. Pettarani.

Unjukrasa yang dimulai pada pukul 17.00 WITA ini awal berjalan lancar. Puluhan mahasiswa berorasi menolak pengesahan undang undang Omnibus Law yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat kecil.

Pada pukul 21.00 Wita mahasiswa kemudian mulai memblokade jalur Trans Sulawesi dan menyerang kantor Partai Nasdem yang terletak di depan Kampus UNM.

Selain merusak kantor, satu unit minibus dan dua sepeda motor yang terparkir di depan kantor partai menjadi sasaran pengrusakan pengunjukrasa.

Tak hanya itu, satu unit ambulans milik partai Nasdem juga dibakar.

Namun, tidak lama kemudian aksi berujung ricuh ketika sekelompok orang mulai berbuat rusuh dengan melempari kantor DPD Partai Nasdem yang tidak jauh dari arah lokasi aksi Kantor Partai Nasdem mengalami kerusakan. Kaca-kaca kantor pecah.

Mobil ambulans yang berada di halaman ditarik keluar oleh orang tak dikenal lalu dibakar.

"Saya tidak tahu juga siapa yang menyerang duluan tapi tahu-tahu sudah ada mobil ambulans yang dibakar," ujar Esa, salah seorang warga yang melihat peristiwa pembakaran tersebut.

Warga sekitar yang mulai geram kemudian menyerang balik dengan melempari batu massa yang bertindak rusuh tersebut.

Bentrokan pun berlanjut dengan saling lempar batu dan petasan hingga ke dalam kampus UNM Makassar.

Polisi berusaha meredam kericuhan tersebut. Belum diketahui juga secara jelas siapa dan motif di balik penyerangan kantor Partai Nasdem tersebut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Unjuk Rasa Tolak Omnibus Law Ricuh, Ambulans Dibakar, Kantor Partai Nasdem Dirusak",

Berita Terkini