Pasien Positif Covid-19 Bertambah 13, Semuanya Dari Sarolangun
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pasien positif Covid-19 di Provinsi Jambi masih terus bertambah.
Kini secara total berjumlah 825 orang setelah terjadi penambahan sebanyak 13 orang pada Senin (12/10/2020).
Semua pasien baru hari ini berasal dari Kabupaten Sarolangun.
Dari 13 orang pasien, lima diantaranya merupakan anak-anak usia 15-5 tahun.
Rata-rata pasien memiliki riwayat kontak erat dengan pasien 668 dan 660, selebihnya merupakan hasil screaning rapid test yang dilalukan tim gugus maupun dilakukan secara mandiri.
Untuk pasien sembuh hari ini tidak mengalami penambahan masih sebanyak 316 orang dan kasus meninggal sebanyak 18 orang.
Sedangkan sampel spesimen swab yang masih menunggu hasil kini masih berjumlah 362 sampel.
(tribunjambi/zulkifli azis)
Indonesia Butuh 320 Juta Vaksin Covid-19 Virus Corona, Ini Urutan yang Bakal Terima Duluan
Indonesia membutuhkan sekitar 320 juta dosis vaksin Covid-19 untuk menyasar sekitar 160 juta orang penerima.
"Totalnya ada 160 juta [orang]. Berdasarkan vaksin yang ada perlu 2 dosis, sehingga total 320 juta dosis," kata Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Airlangga Hartarto, secara virtual seperti dilansir Kontan, Senin (12/10/2020).
Penerima vaksin tersebut ditujukan untuk medis dan paramedis, TNI, Polri, aparat hukum, dan pelayanan publik, sebanyak 3,4 juta dengan kebutuhan 6,99 juta dosis vaksin.
Sasaran penerima selanjutnya adalah masyarakat, tokoh agama, perangkat daerah baik kecamatan, desa, RT/RW sebanyak 5,62 juta orang atau sebanyak 11,24 juta dosis vaksin.
Lalu, seluruh tenaga pendidik, mulai PAUD, TK, SD, SMP, SMA, perguruan tinggi sebanyak 4,36 juta orang dengan kebutuhan vaksin sebanyak 8,72 juta dosis.
Untuk aparatur pemerintah, baik pusat, daerah dan legislatif, sebanyak 2,3 juta orang dengan 4,6 juta dosis vaksin serta peserta BPJS penerima bantuan iuran (PBI) sebanyak 86,62 juta orang dengan kebutuhan vaksin 173 juta orang.
Kemudian, ditambah dengan masyarakat dan pelaku perekonomian lain yang berusia antara 19-59 tahun sebanyak 57 juta dengan kebutuhan vaksin sebanyak 115 juta dosis.
Menurut Airlangga, untuk memenuhi kebutuhan vaksin tersebut pemerintah sudah membuat nota kesepahaman (MoU) dengan produsen vaksin.
Meski begitu, Airlangga juga menyebut ada beberapa perusahaan yang mempersiapkan kerja sama secara mandiri.
"Jadi ada 2 langkah, yaitu yang diberikan oleh pemerintah dan sisanya adalah vaksin mandiri. Nah seluruhnya dikontrol oleh Kementerian Kesehatan dan PT Bio Farma berdasarkan Perpres yang sudah ditandatangani oleh Pak Presiden," terang Airlangga.
Airlangga menambahkan, vaksinasi Covid-19 dilakukan secara bertahap. Bila penyuntikan dilakukan 1 juta per hari, maka satu tahun akan sekitar 260 juta.
Dan penyuntikan ini akan melibatkan sekitar 11.000 Puskesmas dengan 1 Puskesmas minimal 100 kali suntikan.
SUMBER: Tribun Jogja