Putranya AF mengirim pesan bahwa ia minta dijemput di Polres Metro Bekasi Kota sambil membawa berkas kartu keluarga (KK).
Kabar keberadaan anaknya berada di kantor polisi membuat dia lemas, pikiran makin berkecamuk takut-takut anaknya melakukan tindakan kriminal.
"Saya enggak nyangka, saya tahu anak saya soleh (baik), dia enggak pernah macem-macem, sebenarnya saya enggak pernah lepas pengawasan tahu-tahu udah di sini (polres)," ucapnya.
Mengetahui anaknya berada di markas polisi, Ervina langsung bergegas menemui lengkap dengan permintaan membawa KK.
Sesampainya di Mapolres Bekasj Kota, Ervina merasa sedikit lega karena kondisinya masih baik-baik saja.
"Langsung dikasih tahu sama pak polisi, kalau anak saya diamanin karena mau ikut demo, dia nginep di polres samalem," tuturnya.
Ervina sempat menanyakan langsung ke putranya, mengapa ia bisa sampai dibawa ke Polres Bekasi Kota dan menginap satu malam di sana.
"Anak saya cerita kalau dia dibawa sama polisi pas di Summarecon, dia belum sempet ikut demo cuma ditanya sama polisi langsung dibawa pakai mobil," tuturnya.
Putranya menurut dia, nekat turut ke jalan ikut aksi unjuk rasa karena terpengaruh teman-teman sekolahnya.
"Dia diajak teman-temannya, enggak mungkin anak saya punya inisiatif ikut demo kaya gitu, karena saya tahu dia," tegas Ervina.
Kejadian ini tentu jadi pelajar berharga, kedepanya ia akan lebih mengawasi aktivitas anaknya agar hal serupa tak terulang.
"Saya udah kasi tahu dia, jangan mudah terpengaruh, jangan mau diajak-ajak kalau berbahaya saya juga bakal lebih ngawasin dia kemana-mana harus pamit," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, tangis haru mewarnai penjemputan pelajar yang diamankan polisi saat mengikuti aksi unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja di Kota Bekasi.
Proses penjemputan dilakukan di aula Mapolres Metro Bekasi Kota, Jalan Pramuka, Marga Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
Kepolisian melakukan proses penjemputan dengan menghadirkan orangtua para pelajar yang diamankan polisi.