"Aku bahkan tidak bisa mendeskripsikan bagaimana rasanya."
"Yang aku bisa katakan hanya... 'saat bola mata disuntikkan dengan tinta, rasanya seperti aku memegang 10 pecahan gelas kaca dan menggosokkannya pada mataku'."
"Prosedur itu dilakukan 4 kali per mata, sangat brutal."
"Sayangnya, petugas menyuntikkannya terlalu dalam pada mataku."
"Jika prosedur dilakukan dengan baik, kamu tidak akan buta sama sekali."
"Tapi aku mengalami kebutaan sekitar 3 minggu."
Amber yang berencana memenuhi seluruh tubuhnya dengan tato pada Maret 2020 berkata ia tak mau melakukan modifikasi tubuh yang ekstrem lagi.
"Aku tidak berencana melakukan modifikasi ekstrem lagi seperti itu."
"Jadi tak ada lagi pembelahan lidah, tak ada lagi tato bola mata," ucapnya.
Ibunya, Vikki, mengomentari transformasi yang dilakukan putrinya itu.
Vikki mengaku menangis saat mengetahui bola mata anaknya menjadi biru.
"Aku menangis, bertanya padanya mengapa ia melakukannya meski berbahaya," ujar ibu Amber pada Barcroft TV.
"Sebagai orang tua kita tahu, anak-anak akan melakukan apapun yang ia suka, meski kita sudah menasehati."
"Tapi aku membawanya ke dunia ini dengan kemampuan terbaik yang aku miliki, hal terbaik yang bisa aku berikan padanya yaitu aku di sana untuknya, mendukung perjalanannya, dan mencintainya."
"Dia tidak pernah memandang dirinya cantik."Sebelumnya, kepada Daily Mail Australia, Amber mengungkapkan adanya resiko buta permanen setelah bola matanya ditato.