TRIBUNJAMBI.COM, NGABE-BUGLE - Penemuan sebuah kuburan massal di wilayah adat Ngäbe-Buglé, Panama cukup menghebohkan.
Kuburan massal tersebut berisi tujuh mayat dengan kondisi cukup mengenaskan.
Kuburan tersebut berada cukup jauh dari pemukiman warga, yaitu di kawasan terpencil harus mendaki pegunungan dan berada dekat sungai.
Polisi di Panama sedang menyelidiki kuburan massal itu.
Polisi meyakini kuburan ini berisi mayat orang-orang yang dibunuh oleh sekte agama.
Para penyidik mengawasi pemindahan sisa tulang-belulang dari lokasi tersebut, yang terletak di wilayah adat Ngäbe-Buglé.
Pada Januari, sebuah kuburan berisi tujuh jenazah ditemukan tak jauh dari sana.
Para korban dikaitkan dengan satu sekte agama yang diyakini melakukan pengusiran setan dengan cara kekerasan.
• Mahkamah Agung Kabulkan Peninjauan Kembali Asiang Terpidana Kasus Suap di DPRD Provinsi Jambi
• Viral Pengakuan Mantan Istri Dory Harsa, Blak-blakan Ungkap Sifat Asli Suami Nella Kharisma
Jaksa penuntut umum Azael Tugri mengatakan, para penyidik harus mendaki gunung selama 10 jam untuk mencapai kuburan massal itu.
Karena keberadaannya cukup jauh dari pemukiman yang berada di dekat sungai.
Lokasi tersebut berjarak sekitar 350 kilometer dari ibu kota, Panama City.
Total ada tujuh jenazah ditemukan di kuburan massal ini.
"Pada saat ini, tidak mungkin menentukan jenis kelamin atau jumlah orang (yang ditemukan di dalam kuburan)," ujarnya kepada media lokal.
Semua jenazah dibawa ke kamar mayat di provinsi Chiriqui tempat mereka akan diperiksa secara forensik, kata kantor jaksa penuntut umum dalam sebuah pernyataan.
Awal pekan ini polisi menangkap orang yang diduga sebagai sekte Cahaya Baru Ilahi dalam kaitan dengan penemuan kuburan massal pada Januari.