Laporan Wartawan Tribun Jambi, Rara Khushshoh Azzahro
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Saat pandemi Covid-19 ini membawa keberkahan sendiri bagi Samsul, pedagang kelapa muda.
Samsul berjualan di depan rumahnya yang terletak di sebelah kiri masjid pertigaan lampu merah simpang kawat, Kota Jambi.
Kelapa muda yang dijualnya semakin dicari pembeli.
• Subsidi Gaji Pekerja Tahap 3 Cair 14 September 2020, 3,5 Juta Karyawan Bakal Dapat Rp 1,2 Juta
• Ramalan 12 Shio Minggu (13/9) - Shio Babi Apa Kebutuhan untuk Cintamu? Shio Kelinci Berbagi Tugas
• Jadi Ketua Partai Gelora, Anis Matta Sebut Cita-citanya Saat di PKS Tidak Bisa Diwujudkan
Hari biasa sebelum pandemi rata-rata bisa habis 20 hingga 60 butir kelapa.
Saat pandemi ini, warung kelapa muda yang ia namai 'Es Dogan Nisa & Nabila' ini diburu pembeli dadakan. Sehari bisa terjual 60 hingga 80 kelapa muda.
Setiap satu butir kelapa muda, itu bandrol Rp 10 ribu.
"Penjual barang atau makanan lain banyak yang hampir gulung tikar, alhamdulillah dagangan saya tambah laris," jelasnya, Sabtu (05/9/2020) lalu.
• Artis Cantik Indonesia Ini Pernah Syuting Bareng Andy Lau, Aktor Ternama Hong Kong yang Legendaris
• Tiga Pria Culik Pengusaha Showroom Motor Saat Berada di Rumah, Istri Lapor Polisi Minta Bantuan
• Pemberian Santunan Jasa Raharja Jambi Sudah Mencapai Rp 18 Miliar Hingga Agustus 2020
Samsul mengaku, sebagian pembeli kelapa mudanya beralasan karena ingin menjaga kesehatan tubuh.
Namun, beda halnya dengan Maharani, satu di antara penyuka air kelapa muda.
"Kalau aku sih suka karena mengganti ion yang hilang, bukan karena yang lain," kata Maharani.