"Orang tuanya menyikapi kami menindaklanjuti dan kemudian mengamankan orang itu."
"Ternyata memang tidak benar, dan sudah diklarifikasikan ke orang Metro TV juga kita undang untuk datang itu, apa benar enggak? Enggak ada," jelasnya.
Dia mengatakan, motif pelaku mengunggah terkait pengakuan tersebut hanya sebagai candaan saja.
"Dia itu hanya marah, becanda aja," jelasnya.
• Perampokan Sadis di Tanjab Barat, Tim Petir Polres Masih Buru Satu Pelaku
Di sisi lain, Tubagus mengatakan pihaknya masih menyimpulkan kasus yodi prabowo sebagai kasus bunuh diri hingga saat ini.
Sebaliknya, penangkapan itu hanya tindak lanjut dan bentuk kepedulian Polri terkait adanya laporan dari keluarga korban dan masyarakat.
"Sampai sekarang kita masih dalam kesimpulan yang pernah saya sampaikan."
"Kita amankan pelaku dengan asumsi yang pertama apa benar informasi itu, walaupun kita yakin tidak benar."
"Yang kedua adalah dalam rangka pelayanan kepada pihak keluarga korban, tempat di mana Yodi bekerja semasa hidupnya."
"Artinya ada informasi itu kita merespons, kita amankan di daerah Riau, setelah dibawa ke sini, kita periksa, dan memang tidak ada (mengarah pelaku pembunuhnya)," beber Tubagus.
• Lima dari Tujuh Perampokan Tauke Pinang Kuala Betara Ditangkap Polres
• CEK Rekeningmu Sekarang! BLT Karyawan Tahap III Cair Hari Ini (11/9), Kamukah Satu Diantara Penerima
Sebelumnya, Polda Metro Jaya akhirnya menyimpulkan kematian editor Metro TV Yodi Prabowo, diduga kuat akibat bunuh diri.
Hal itu dikatakan oleh Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat, dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020) pagi.
"Dari berbagai faktor, penjelasan, keterangan ahli, keterangan saksi, olah TKP, dari keterangan yang lain, dan bukti petunjuk yang lain."
"Maka, penyidik sampai saat ini berkesimpulan bahwa yang bersangkutan diduga kuat melakukan bunuh diri," kata Ade.
Ade menjelaskan, Yodi Prabowo meninggal karena bunuh diri menggunakan pisau.