TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Badan Restorasi Gambut menyadari pentingnya upaya melestarikan lahan gambut guna mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Di Provinsi Jambi, satu di antara upaya yang dilakukan adalah memperbaiki sekat kanal di beberapa titik yang dianggap perlu.
Dalam kunjungan kerja ke Desa Pandan Sejahtera, Kamis (3/9/2020) lalu, BRG melakukan pengecekan pada beberapa sekat kanal yang diperbaiki.
Ketua Kelompok Masyarakat Perintis Jaya, Suwarno mengatakan, ada belasan sekat kanal yang dibuat dan dijaga masyarakat setempat di sana.
• Ditudingan Telantarkan Anaknya dari Mantan Istri Kedua, Ayah YouTuber Atta Halilintar Buka Suara
• Pilkada Bungo 2020 - Sudirman Zaini dan Erick Muhammad Henrizal Kumpulkan 5 Partai
• Chat Vulgar Istrinya dengan Oknum Guru Terbongkar, Suami Syok Tahu Istrinya Kerap Berzina di Sekolah
"Itu kami buat, kami jaga, dan manfaatnya terasa. Dari yang sebelumnya kebakaran, alhamdulillah, tahun kemarin dan tahun ini tidak terjasi kebakaran," ungkap Warno.
Selain itu, masyarakat setempat juga mendapatkan revitalisasi dan revegetasi dari BRG. Hal itu diserahkan secara simbolis kepada tiga perwakilan kelompok masyarakat di Desa Pandan Sejahtera.
Mereka adalah Pokmas Porja berupa Depot Air Minum isi Ulang senilai Rp99..925.000, Pokmas Jaya Mulya berupa peternakan sapi senilai Rp110 juta, dan Pokmas Karya Usaha Bersama berupa Budidaya Ikan Nila senilai Rp99.975.000.
Melalui program revitalisasi ekonomi, diharapkan area lahan gambut tipis yang terdegradasi, terbuka, dan terlantar, akan dikelola oleh petani kecil dan kelompok masyarakat untuk pertanian, perikanan dan peternakan. Dengan adanya revitalisasi ekonomi masyarakat akan mampu menjadi motor penggerak mendukung
kebutuhan pangan dan ekonomi, sekaligus mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan
(karhutla).
Kegiatan revitalisasi ekonomi masyarakat tahun 2020 akan dilaksanakan di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Muaro Jambi, Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat dan Sarolangun meliputi KHG Sungai Batanghari di Sungai Air Hitam Laut, KHG Sungai Mendahara di Sungai Batanghari, KHG Sungai Batang di Sungai Tungkal dan KHG Sungai Tembesi di Sungai Merak.
Setidaknya ada 14 komoditas yang bisa dikembangkan, yaitu Nanas, Sagu, Talas, Jahe, Madu, Sapi, Kambing, Ayam, Bebek, Ikan Rawa.
Kepala BRG, Nazir Foead menyampaikan, di antara upaya yang dilakukan untuk mempertahankan kelestarian gambut adalah dengan program 3R, yaitu rewetting, revegetation, dan revitalization.
"Untuk tahun 2020, kegiatan restorasi gambut di Provinsi Jambi akan membangun 14 unit sekat kanal, 80 sumur bor, dan 30 paket revitalisasi ekonomi," sebut Nazir.
Selain itu, juga dilaksanakan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan Infrastruktur Pembasahan Gambut (IPG) dan lahan revegetasi.
Jumlah IPG yang dipelihara meliputi total 488 unit sekat kanal yang 14 di antaranya telah diperbaiki, 586 unit pemeliharaan sumur bor, dan 75 Ha pemeliharaan revegetasi.
Program tersebut dilaksanakan langsung oleh masyarakat tanpa melibatkan kontraktor. Sehingga, masyarakat dengan sadar berupaya untuk menjaga kawasan gambut dari ancaman karhutla.
Kepala BRG juga melakukan pemantauan Command Center CCTV Asap Digital bekerja sama dengan Telkom yang berfungsi untuk pengawasan karhutla dan pendeteksian titik koordinat dari titik api yang muncul pada Jumat (4/9/2020).
CCTV asap digital ini bisa melakukan zoom hingga 36 kali untuk memastikan jangkauan pengawasan yang luas. Dua alat CCTV Asap Digital terpasang di Tahura OKH Kabupaten Muaro Jambi dan HLG Londerang Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Informasi yang didapat dari CCTV Asap nantinya akan dilaporkan kepada Kepolisian Daerah Jambi sebagai Satgas Karhutla.