Positif Corona Jambi 303

VIDEO Penjemputan Paksa Jenazah Pasien Positif Rapid Test di RSUD Raden Mattaher Jambi

Penulis: Zulkipli
Editor: Teguh Suprayitno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Jenazah pasien di RSUD Raden Mattaher Jambi dijemput paksa oleh keluarga karena tak terima dimakamkan dengan protokol Covid-19.

Peristiwa penjemputan paksa jenazah oleh pihak keluarga, terjadi di RSUD Raden Mattaher Jambi, Selasa (1/9/2020).

Jenazah pasien berinisial IL yang berusia 6 tahun dijemput paksa oleh pihak keluarga di kamar mayat RSUD Raden Mattaher Jambi.

Pasalnya pihak keluarga IL yang warga RT 13 Kelurahan Rawasari keberatan jika jenazah akan dimakamkan dengan protokol Covid-19.

Menurut mereka, pasien meninggal dunia bukan karena Covid-19.

Tak Didukung di Pilkada Jambi, Al Haris Mundur dari Golkar

Anggota TNI Jadi Korban Kecelakaan di Muaro Jambi, Sopir Pajero Sport Patah Kaki Hamtam Truk Pasir

"Sudah tadi malam hasilnya tidak karuan. Itu tuh mayat bukannya batang pisang," ujar Abdul Sidik, keluarga almarhum.

Abdul Sidik juga membeberkan bahwa jenazah sudah sejak tahun 2016 lalu mengalami sakit sejenis tumor di bagian kepala.

Pihak keluarga menganggap IL meninggal bukan karena Corona Virus Disease (Covid-19).

"Kok tiba-tiba begitu masuk di bilang dikuburkan secara Covid-19, belum ada hasil (swab), baru pagi ini menuju swab, kenapa dari tadi malam belum selesai-selesai," jelasnya.

Menurut Sidik pihak keluarga sudah menunggu sejak tadi malam sekitar pukul 22.00 WIB sampai dengan sekitar 10.00 pagi ini.

"Tadi ngomong setengah sepuluh, oke. Tiba-tiba pihak rumah sakit mengatakan minta waktu 1 jam dengan alasan tidak bisa dibaca sementara mayat ditelantarkan, kena pas sudah diplastik," jelasnya.

Sementara itu, pihak RSUD Raden Mattaher Jambi melalui Wakil Direktur Pelayanan dr Dewi Lestari akhirnya menemui pihak keluarga serta menyampaikan memang bahwa hasil rapit test jenazah itu menunjukkan reaktif. 

"Kalau rapitnya positif, tentu kita berlaku kan protap Covid-19. Kita ini sebenarnya untuk menjaga-jaga, saya sudah koordinasi dengan gugus tugas. InsyaAllah kalaupun hasilnya negatif aman kita semua, nah takutnya hasil swabnya positif," terangnya.

Kemudian terkait dengan protes pihak keluarga lambannya hasil pemeriksaan swab, dia menjawab karena prosedur.

Pajero Sport Hantam Truk Pembawa Pasir di Sekernan, Truk Sampai Nyungsep di Kebun Warga

Kim Jong Un Bikin Kebijakan Sadis Cegah Covid, Tentara Disuruh Tembak Mati Warga China di Perbatasan

"Karena kan untuk pemeriksaan itu ada prosedurnya dan terkait alat, jadi 1 jam lagi," ujarnya ketika berdikusi dengan pihak keluarga jenazah yang tampak dihadiri oleh pihak kepolisian. 

Halaman
12

Berita Terkini