Persetubuhan Guru Honorer Tanjabbar

Pengakuan Andi Mengetahui Ada Perempuan di Rumah Anaknya

Penulis: Samsul Bahri
Editor: Teguh Suprayitno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Guru Honorer di Tanjabbar ditahan polisi karena diduga melakukan tindakan asusila pada anak di bawah umur.

TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL-Orang tua A terduga pelaku asusila tidak mengetahui bahwa ada orang lain selain anaknya yang tinggal di rumah anaknya tersebut. Hal ini diungkapkan oleh Andi, ayah dari terduga pelaku.

Andi menyebutkan bahwa dirinya baru mengetahui keberadaan seorang perempuan di hari ke 17. Andi mengatakan bahwa berdasarkan pengakuan MR, siswi SMA tersebut berada di rumah anaknya selama 17 hari.

"Pas hari ke 17 lah baru tau kalo ada MR di rumah. Padahal saya sering ke sini. Tapi tidak ketemu orangnya (MR),"katanya.

"Ada beberapa kali saya ke sini, saya lihat itu sofa tempat tidur miring. Saya tanya anak saya kenapa miring, tapi tidak ditanggapin anak saya, itu lah mungkin dia ngumpet di situ," ungkapnya.

Guru Honorer di Tanjabbar Ditahan Polisi, Akui Lakukan Hubungan Badan dengan Anak SMA Karena Cinta

Polisi Kantongi Identitas Pelaku Pecah Kaca, Pegawai Dinas Pertanian Jambi Kehilangan Uang Jutaan

Hamas-Apri Deklarasikan Pencalonannya di Pilkada Bungo

Kembali diceritakan Andi bahwa dirinya mengetahui jika ada perempuan di rumahnya ketika Ia lewat depan rumah anaknya. Pada saat itu, Andi melihat ada seorang perempuan yang nyapu di dalam rumah anaknya tersebut.

"Waktu itu saya lewat depan rumah, saya lihat ada perempuan nyapu di rumah. Saya tanya lah. Saya tanya waktu itu dia ngakunya orang sini. Saya tanya anak siapa, tapi tidak dijawab. Saya tanya lagi baru ngaku kalo dia dari palembang,"cerita Andi.

Setelah itu, MR dan A kemudian dibawa ke rumahnya Andi. Saat itu, Andi bersama Istrinya kembali menanyakan asal MR dan bagaimana bisa dirinya dari Palembang sampai ke Betara, Kabupaten Tanjabbar.

Andi menyebut bahwa MR mengaku kenal dengan anaknya dari grup belajar di WhatsApp. Kemudian keduanya intens komunikasi, dan akhirnya MR jatuh cinta kepada anaknya hingga berani datang ke Jambi tepatnya hingga tinggal di rumah anaknya yang saat ini telah diamankan oleh pihak kepolisian.

"Saya bawa ke rumah, saya bilang lah bahwa yang jelas orang tua kamu kalang kabut, karena memang tidak ada kabar dari kamu. Kamu besok pulang, duit ada saya kasih," Andi menjelaskan percakapannya dengan MR kala itu.

Namun kata Andi, MR tidak mau pulang. MR, kata Andi tetap ingin tinggal bersama dengan A (terduga pelaku). Kembali Andi memberikan nasihat kepada MR, dan menyuruh MR untuk menelpon orang tuanya.

"Menurut pengakuannya selama 17 hari tidak ada komunikasi sama orang tuanya, HP-nya juga dimatikan. Malam itu saya suruh dia telpon orang tuanya, di telponlah ibunya tadi. Saya hanya dengar ibunya minta dia pulang, nangis-nangis dianya," katanya.

Singkat cerita, MR diantar oleh terduga pelaku A ke Kota Jambi. A mengantar MR ke terminal bus ke Palembang. Pada saat itu, di katakan oleh Andi, dirinya memberikan uang sebesar Rp150 ribu kepada MR sebagai uang untuk MR pulang ke Palembang.

Berita Terkini