TRIBUNJAMBI.COM - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengaku sempat menolak tawaran menteri yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo ( Jokowi ).
Saat itu dirinya mengaku jabatan yang ditawarkan adalah Menteri Pertahanan ( Menhan ).
Namun karena satu dan lain hal ia menolak menggantikan posisi Ryamizard Ryacudu ketika itu.
Gatot Nurmantyo membantah dirinya mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan saat diundang dalam tayangan eTalk Show di TvOne, Kamis (20/8/2020).
Gatot juga mengaku Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) pernah menawarinya jabatan yang kini diemban Prabowo Subianto, yakni Menteri Pertahanan.
• Jadi Sorotan Lagi! Haico VDV & Cut Syifa Mendadak Unggah Foto Sama, Selfie dengan Bunga Mawar Putih
• Bocah yang Dibawa Kabur Duda Anak 3 Ditemukan di Sukabumi, Kondisi Tubuh Korban Memprihatinkan
Presiden Joko Widodo bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/10/2019). (KOMPAS.com/Ihsanuddin)
Mantan Pangkostrad itu menegaskan dirinya bersikap netral saat pilpres.
Awalnya hal itu disinggung presenter Wahyu Muryadi.
"Pada last minute kayaknya Anda menentukan sikap politiknya untuk berpihak kepada paslon capres nomor 02 (Prabowo-Sandiaga), betul ya?" tanya Wahyu Muradi.
Ia membantah kehadirannya dalam acara pasangan calon tersebut berarti dukungan.
"Saya datang ke sana kampanye enggak? Saya bicara kebangsaan itu," tegas Gatot Nurmantyo.
"Sampeyan 'kan milih 02 to? Diumumkan itu," tanya Wahyu lagi.
"Kok bisa tahu? Di dalam bilik kok," jawab Gatot mengelak.
Wahyu lalu melontarkan sindiran sikap narasumbernya ini seolah menunjukkan keinginan menduduki jabatan menteri.