Seorang Oknum Polisi Malah Tertipu Rp 1,35 Miliar Setelah Dijanjikan Anaknya Pasti Masuk Akpol

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Taruna Akpol (Akademi Kepolisian) gqada

TRIBUNJAMBI.COM - Seorang anggota polisi, Putu Sudhiwiranwan yang berdinas di Polres Banjarbaru, Polda Kalimantan Selatan menjadi korban penipuan hingga miliaran rupiah.

Modus penipuan tersebut yakni dengan cara menawarkan jasa bisa memasukan anak korban menjadi taruna di Akademi Kepolisian (Akpol).

Tak tanggung-tanggung, kerugian yang dialami Putu Sudhiwiranwan pun mencapai Rp 1,35 miliar.

Kedua pelaku berinisial IR dan IL kini sudah mendekam di balik jeruji besi setelah ditangkap Jajaran Subdit 3 Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kalimantan Selatan di Jakarta pada tempat berbeda. 

Pria Ini Nekat Akhiri Hidupnya Tabrakkan Diri ke Kereta Api, Bikin Surat Wasiat yang Isinya Begini

Spoiler One Piece Chapter 988, Tanggal Terbit Pekan Depan, hingga Prediksi Episode Selanjutnya

"Pelaku IR dimankan di satu lokasi di Blok M Jakarta Selatan. Sedangkan IL diamankan di Jalan Tebet Timur Dalam Raya," kata Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Kalsel, Kombes Sugeng Riyadi pada Rabu (12/8/2020).

Sugeng membeberkan, saat kejadian, anak korban yang mengikuti seleksi taruna Akpol 2019 gagal pada saat tes akademik.

Hal itu pun dimanfaatkan IR dengan menawarkan jasa siap meluluskan dengan syarat memberikan dana Rp 1 miliar.

Mulanya, komunikasi korban dan pelaku berlangsung melalui pesan singkat di WhatsApp. Baru kemudian mengadakan pertemuan di hotel G Sign.

Saat bertemu langsung, pelaku IR meminta Putu Sudhiwiranwan uang panjer sebesar Rp 200 juta.

Uang tersebut pun diberikan korban secara tunai kepada pelaku.

"Setelah diterima uang dari korban, tersangka IR kemudian menghubungi tersangka IL yang mengaku mempunyai koneksi di Mabes dan Semarang," ujar Sugeng.

Selanjutnya, tersangka IL pun meminta dana tambahan sebesar Rp 1 miliar kepada korban melalui transfer via Bank Mandiri dan Rp 150 juta melalui transfer via Bank BCA.

Setelah uang miliaran tersebut diserahkan, Sugeng mengatakan, korban dan anaknya berangkat ke Semarang untuk bertemu kedua pelaku.

Pasalnya, kedua pelaku menjanjikan akan mengikutsertakan anaknya untuk mengikuti pendidikan.

Setelah ditunggu-tunggu, rupanya hal yang dijanjikan itu tak terwujud.

Halaman
12

Berita Terkini