TRIBUNJAMBI.COM - Partai Gerindra dan PDI Perjuangan berkoalisi di sejumlah daerah untuk Pilkada Serentak 2020.
Tercatat, Pilkada Solo, Partai Gerindra dan PDI-P kompak mengusung putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka.
Tersiar kabar, koalisinya Partai Gerindra dan PDI-P ini menandakan adanya wacana duet Prabowo - Puan Maharani untuk Pilpres 2024 mendatang.
Mantan cawapres Prabowo Sandiaga Uno kini dipertanyakan, masihkan mau maju hadapi seniornya?
Tampaknya belum ada kepastian karena 2024 masih jauh. Sandiaga Uno pun terus bergerak. Pekan lalu, Sandiaga Uno menghadiri sejumlah kegiatan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
• Dua Kendaraan Milik TNI Yang Parkir di Pelabuhan Ikut Rusak Terkena Ledakan di Beirut
• Dubes RI Jelaskan Penyebab Ledakan Besar di Beirut, Berasal Dari Bahan Sodium Nitrat di Pelabuhan
• Personel TNI Ikut Bantu Evakuasi Korban Ledakan di Beirut, Kerahkan Satu Unit Ambulans
Gagal di Pilpres 2019 sebagai Calon wapres Prabowo Subianto, tak berarti Sandiaga Uno vakum. Ragam aktivitas sosial politik agenda rutinnya.
Bagaimana peluang Sandiaga Uno di Pilpres 2024?
Apakah Sandiaga berani melawan Pasangan Prabowo Subianto & Puan Mararani putri Megawati?
Betulkan duet Prabowo Subianto - Puan Maharani paket kuat?
Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 diprediksi akan menarik karena Presiden saat ini, Joko Widodo (Jokowi) dipastikan tidak boleh mencalonkan kembali sesuai ketentuan undang-undang.
Salah satu orang yang disebut-sebut bakal maju dalam Pilpres 2024 adalah Sandiaga Uno.
Dalam Pilpres 2019 lalu, Sandi yang berpasangan dengan Prabowo Subianto gagal memenangi Pilpres setelah kalah dari Jokowi-KH Maruf Amin.
Nama Sandiaga Uno dalam konteks Pilpres 2024 juga sempat disinggung Jokowi pada awal tahun 2020 lalu.
"Yang saya hormati senior-senior Hipmi, mantan ketua umum yang tidak bisa saya sebut satu per satu. Yang hafal saya hanya satu. Bapak Sandiaga Uno. Hati-hati 2024," kata Jokowi yang saat itu membuka pelantikan BPP Himpi dimana Sandiaga hadir di dalamnya.
• Ternyata Gempi Sempat Khawatir Jika Gisel dan Wijin Menikah: Kalau Mama Nikah, Aku Tidur Sendirian?
• Siswa dan Guru Bolehkan Minta Pulsa Kuota ke Sekolah, Nadiem Makarim: Ada Dana BOS
• Kepuasan Bopak Castello Kepada Istri Mudanya di Ranjang Terungkap: Alhamdulillah, Dua Kali Seminggu
Terkait peluangnya maju di Pilpres 2024, Sandiaga Uno memberi tanggapan.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra juga berbicara soal kemungkinan berhadapan dengan Prabowo jika mencalonkan lagi serta peta pemilih di Pilpres 2024 yang disebut Sandi bakal berubah jauh.
Berikut wawancara Refly Harun dengan Sandiaga Uno yang dirangkum Tribunnews.com, Senin (19/5/2020) dari kanal Youtube Refly Harun:
1. Peluang Sandiaga Uno untuk Menjadi Ketua Umum Gerindra
Di awal wawancaranya, Refly menanyakan kemungkinan Sandiaga Uno untuk menjadi Ketua Umum Partai Gerindra dalam Kongres Gerindra tahun ini.
Refly mengatakan dengan posisi Prabowo yang kini sibuk menjabat Menteri Pertahanan, tidak menutup kemungkinan bagi Sandi untuk maju sebagai Ketum Gerindra.
• Istri ABK Kirim Surat Terbuka ke Jokowi, Berharap Bantu Pulangkan Suami Yang Kerja di Kapal China
• Dapat Tamparan dari Kiwil dan Rohimah Soal Sandiwaranya, Meggy Wulandari Emosi: Ini Bukan Pansos!
• Jokowi Sentil Menteri, Ketua DPK PKS: Reshuffle Hak Prerogatif Kok, Kecuali Pak Presiden Takut
Sandi kemudian menjawab bahwa Prabowo dipastikan bakal maju kembali sebagai Calon Ketua Umum Partai Gerindra di kongres tahun ini.
Sandi bahkan telah memberikan dukungan secara langsung kepada Prabowo.
"Sekitar Januari akhir atau Februari awal, beliau (Prabowo) ngajak ngomong berdua dan beliau mengatakan akan maju kembali menjadi Ketua Umum di kongres yang akan datang. Kongres rencanamnya sebelum lebaran tapi karena covid-19 ya ditunda."
"Saya katakan, itu hak prerogratif (Prabowo) dan saya mendukung (Prabowo maju kembali sebagai Calon Ketua Umum Gerindra," terang Sandi.
2. Soal Rumor Sandiaga Ditinggalkan Prabowo saat Negosiasi dengan Jokowi
Lebih lanjut, Sandi ditanya Refly soal opini yang muncul bahwa Sandi ditinggalkan saat Prabowo melakukan negosiasi hendak masuk ke pemerintahan menjelang Oktober 2019 silam.
Menjawab hal itu, Sandi mengatakan ada pembicaraan di awal soal negosiasi itu.
Di sisi lain, dirinya saat itu belum resmi kembali ke Partai Gerindra.
Proses negosiasi dilakukan oleh Prabowo sebagai Ketua Umum Gerindra bukan dalam kapasitasnya sebagai mantan Calon Presiden.
• Tangis Irish Bella Pecah Akibat Ulah Kebohongan Ammar Zoni Soal Sate Gara-gara ini: Lebay Banget!
• Ponari si Dukun Cilik Menikah, Saat Ijab Kabul Sempat Gugup dan Beberapa Hari Sempat Kesulitan Tidur
• Tata Cara Ujian Simak UI 2020, Perhatikan 13 Hal Penting Berikut
"Jadi pembicaraanya bukan antar paslon tetapi antara Gerindra dan koalisi Indonesia Maju,"ungkapnya.
3. Kata Sandi soal Posisi Partai Gerindra dan Kader yang Kritik Pemerintah
Soal posisi Gerindra saat ini, Sandi menegaskan Gerindra adalah partai pendukung pemerintah dengan dua menteri di kabinet.
Namun, Sandi mengakui terdapat kader Gerindra yang diberi kebebasan yakni Fadli Zon yang diketahui masih terus melancarkan kritik ke pemerintah.
Hal itu juga berlaku untuk dirinya.
"Pak Fadli itu bicara bukan mewakili Gerindra , Fadli Zon sebagai wakil rakyat. Saya juga bukan jubir Gerindra dan saya buka jubir siapa-siapa, tetapi saya ingin terus berada di tengah-tengah masyarakat," ujar dia.
4. Kemungkinan Sandi Melawan Duet Prabowo-Puan Maharani dan Pasangan Anies-Sandi
Refly Harun kemudian menanyakan soal peluang Sandi maju di Pilpres 2024.
Menurut Refly, sudah muncul gagasan untuk memasangkan Anies Baswedan dengan Sandi atau AHY dengan Sandi.
Menjawab hal itu, Sandi mengatakan politik adalah sesuatu yang mengalir dan tidak bisa diatur-atur.
"Saya lihat politik itu nggak bisa kita atur-atur, politik itu mengalir saja. Saya akan lakukan terus dengan ada di tengah masyarakat. Saya akan fokus memberi solusi lapangan pekerjaan dan membantu masyarakat yang saat ini mengeluh soal kenaikan harga-harga, di bawah Relawan Indonesia Bersatu," ujar dia.
Masih belum puas dengan jawaban Harun, Refly kemudian bertanya jika nantinya di 2024 harus melawan Prabowo yang bisa saja berkolisi dengan Puan Maharani sebagai Calon Wakil Presiden.
"Bicara politik ini kan kemungkinan-kemunginan. Prabowo bisa saja maju lagi dan pasangannya Puan Maharani. Kemudian kelompok non state ini pengen figur lain. Anies-Sandi misalnya. Anda membayangkan nggak bung bakal berhadapan dengan Prabowo? head to head," cerca Refly.
• Ledakan di Beirut, Lebanon, 50 Tewas dan Ribuan Korban Terluka, Getaran Ledakan Terasa Hingga Siprus
• Tata Cara Ujian Simak UI 2020, Perhatikan 13 Hal Penting Berikut
• Promo & Diskon HP Agustus 2020 - Samsung, Xiaomi, Oppo, Vivo, Realme
Sandi kemudian mengaku tak ingin menjawab hal itu karena kemungkinan itu bagian dari hal yang tidak bisa ia kontrol.
"Ada hal yang bisa kita kontrol, ada hal yang tidak bisa kita kontrol. Hal-hal yang nggak bisa kita kontrol percuma kita ngebayangin, percuma mikirin karena kita nggak bisa kontrol. Hal-hal yang bisa kita kontrol saja yang kita pikirin," ujar Sandi.
Menurut Sandi, berkaca dari pengalamanya dalam kontestasi Pilkada 2017 dan Pilpres 2019, dalam politik tidak ada yang pasti dan sangat cair.
Di Pilgub DKI, awalnya ia maju sebagai Cagub dan di detik akhir ia justru menjadi Cawagub mendampingi Anies.
Padahal Anies sebelumnya tidak muncul sebagai Cagub. Begitu juga dengan Pilpres 2019, dirinya diminta menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo di detik-detik akhir.
"Belajar dari dua pengalaman itu menurut saya (politik) sulit ditebak," ujar dia.
5. Sandi Prediksi Ada Perubahan Peta Pemilih di 2024
Sandi berpendapat Pilres 2014 akan berbeda dibanding Pilpres sebelumnya. Hal ini karena ada perubahan demografi pemilih.
"Di 2024, demografinya akan berubah, populasi milenial akan menembus 50 persen, mereka yang berusia dibawahj 35 tahun. Menurut saya ini akan ada perubahan dari sisi elektoral. Ini yang saya belum dapat data terakhir karena saya nggak menjalankan politik praktis. Saya membayangkan profil pemilih kita akan berubah secara drastis dibanding tahun 2019," ungkapnya.
Terakhir Refly kemudian menanyakan biaya yang dilontarkan Sandi di Pilgub DKI dan Pilpres 2019.
• Promo & Diskon HP Agustus 2020 - Samsung, Xiaomi, Oppo, Vivo, Realme
• Drama Korea Start-up Akan Tayang Oktober 2020, Bae Suzy dan Nam Joo Hyuk Jadi Pemeran Utama
• Peringatan Denny Darko Disepelekan Amanda Manopo Soal Billy Syahputra: Akan Ada Berpindah Keyakinan
Sandi menjawab ia mengeluarkan dana lebih dari Rp 300 miliar di Pligub DKI Jakarta dan Rp 600 miliar di Pilpres 2019. "Jadi total 1 Triliun," sahut Refly.
Sandi membenarkan dan ia mengaku tidak menyesal. "Buat saya tidak ada penyesalan, itu bagian pengorbanan dan perjuangan," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sandiaga Uno Blak-blakan Peluang di Pilpres 2024, Duet Prabowo-Puan hingga Perubahan Peta Pemilih