Suwandi lantas mencoba untuk menganilisis sendiri kasus kematian editor Metro TV Yodi Prabowo.
Suwandi menyoroti luka tusukan yang ada di tubuh Yodi Prabowo.
Menurut Suwandi, saat jasad Yodi Prabowo ditemukan, sama sekali tidak ditemukan darah.
"Kalau dia bunuh diri di tkp ada tusukan 4 kali, 3 kali tidak dalam, satu dalam, paling gak kalau ditusuk darah kemana-mana lari ke celana, ke sini."
"Ada tusukan di leher, kondisi anak saya masih pakai masker masih pakai helm, paling tidak darah ke masker ke helm walau 3 hari pasti ada bekasnya," kata Suwandi.
Suwandi menyayangkan saat penyelidikan, Polisi malah menyoroti temuan rambut di tubuh Yodi Prabowo.
"Ini yang dibahas temuan rambut ada dalam helm, udah pasti rambut itu punya anak saya, orang yang make anak saya," kata Suwandi.
Suwandi mempertanyakan hasil pemeriksaan yang dilakukan polisi selama penyelidikan kasus kematian Yodi Prabowo.
"Dari labfor sendiri, saya waktu malam tahlil kedua di tes swab sama tim labfor dan saya gak ngerti hasil otopsinya apa hasilnya,"
"Mestinya kalau sesimple itu, dari forensik itu punya Yodi sidik jari dan untuk apa capek-capek swab ke temen-temen karena gak ada arah yang lain."
"Kalau memang gak ditemukan sidik jari yang lain untuk apa?"
"Saya denger sampai ada yang divisum coba," kata Suwandi.
Suwandi kembali menekankan bahwa anaknya, Yodi Prabowo sama sekali tidak depresi.
"Anak saya tidak depresi, kalau ganjalan mungkin iya, karena di hari terakhir, (dengan) istri saya kayak ada yang mau disampaikan."
"Ketika itu disampaikan depresi, orang depresi itu mandi aja malas, kerja tuh males, mau ngapain dia, mau bunuh diri terus kerja ngapain," kata Suwandi.