TRIBUNJAMBI.COM - Di media sosial banyak postingan di antaranya pria pamer hasil curian berupa celana dalam!
Bahkan celana dalam hasil curian itu diunggah di media sosial oleh terduga pelaku.
Benarkah pamer hasil curian celana dalam di media sosial merupakan gejala gangguan kejiwaan dan kelainan seksual, ini penjelasannya?
• Di Provinsi Jambi, Merangin Daerah Terbanyak yang Sembuhkan Pasien Covid-19
Baru-baru ini viral seorang pria mencuri pakaian dalam wanita dan memamerkannya di media sosial Facebook.
Unggahan pria tersebut kemudian dibagikan ulang oleh seorang warganet di Twitter.
Melalui tangkap layar, akun bernama @beystown di Twitter membagikan ulang pada Selasa (16/6/2020) kemarin.
Dalam beberapa postingan, pria itu mengaku mencuri pakaian dalam wanita dari tetangga kost-nya.
• Doa dan Amalan yang Dianjurkan Diperbanyak pada Malam Jumat,Di Antaranya Membaca Selawat Nabi
Bahkan, pria tersebut sampai berkeliling perumahan untuk mencuri pakaian dalam wanita.
Hasil curian pakaian dalam itu, ia gunakan untuk melampiaskan gairahnya.
Saat ditelusuri Tibunnews pada Kamis (18/6/2020), akun pria tersebut menghilang dan tidak ditemukan.
Cuitan dari postingan pria tersebut menjadi viral hingga mendapat 5,7 ribu retweet.
Postingan itu pun disukai sebanyak 9,8 ribu kali oleh warganet di Twitter.
Lantas apakah tindakan dari pria tersebut termasuk dalam kelainan seksual?
Psikolog klinis dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Uun Zulfiana SPsi MPsi Psikolog, memberikan pendapatnya.
Wanita yang akrab disapa Uun ini mengatakan seseorang tidak bisa langsung diberi label memiliki gangguan atau kelainan.
Menurutnya perlu waktu minimal enam bulan untuk observasi dan pendalaman guna menentukan satu gangguan psikologis terutama gangguan seksual.
• 7 Wilayah di Jambi Masuk Zona Kuning Covid-19, Ini Daftarnya
Namun, dari apa yang dilampirkan dalam postingan yang viral, Uun mengindikasi adanya sebuah gangguan.
"Itu memang ada indikasi ke arah sana, ke arah satu gangguan namanya Fetisisme Disorders."
"Cuma memang tingkatannya apakah dia baru atau sampai tinggi, itu perlu penggalian data kepada yang bersangkutan," ujar Uun melalui sambungan telepon kepada Tribunnews, Kamis (18/6/2020).
Uun menuturkan saat ini tren fetis atau memuja segala sesuatu kerap dilakukan oleh anak-anak remaja.
Tren tersebut mungkin juga diikuti oleh pria ini.
"Termasuk mungkin yang terjadi oleh pelaku ini."
• Tak terima Organ Intim Disentuh saat berobat, Mahasiswi di Aceh Laporkan Seorang Dokter ke Polisi
"Artinya dia memuja celana dalam, bra, stocking atau sepatu hak tinggi milik lawan jensnya," ujar dosen di Fakultas Psikologi UMM ini.
Uun menilai, bila fetis yang dialami oleh pelaku sudah berlangsung selama 12 bulan, maka bisa dipastikan orang tersebut mengalami gangguan.
Lebih lanjut, Uun menjelaskan ada berbagai penyebab dari kelainan seksual.
Untuk mencari tahu penyebab seseorang memiliki gangguan seksual, biasanya menarik kembali memori di masa lalu.
Uun menuturkan, satu di antara penyebabnya adalah trauma masa kecil.
• Tak terima Organ Intim Disentuh saat berobat, Mahasiswi di Aceh Laporkan Seorang Dokter ke Polisi
Trauma itu bisa disebabkan kala dirinya melihat orang tuanya melakukan hubungan seksual.
"Ketika anak kecil secara tidak sengaja melihat orang tuanya berhubungan, itu cukup menakutkan bagi anak kecil."
"Sehingga itu menyebabkan ada kemungkinan trauma di masa kecil," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Maliana)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Viral Seorang Pria Pamer Pakaian Dalam Wanita Hasil Curian di Facebook, Termasuk Kelainan Seksual?
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Pria Pamer Pakaian Dalam Wanita Hasil Curian di Facebook, Termasuk Kelainan Seksual?, https://bangka.tribunnews.com/2020/06/18/pria-pamer-pakaian-dalam-wanita-hasil-curian-di-facebook-termasuk-kelainan-seksual?page=all.