TRIBUNJANBI.COM, JAMBI - Di tengah pandemi virus Covid-19 yang melanda, sekitar 30 ribu pelaku industri kecil beralih profesi menjadi pengrajin atau membuat masker untuk mencari pendapatan baru.
Plt Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jambi Ani Rosnifah mengatakan, para pengerajin tersebut yakni pengerajin batik, pengerajin ukiran, pembuat cinderamata dan lain sebagainya.
"Bagusnya mereka punya inisiatif baru, mereka semua beralih pembuatan masker yang dibutuhkan saat corona ini," kata dia, Selasa (16/6).
Lanjutnya, mereka yang beralih ke pembuatan masker tersebut kemudian dijual dengan beranekaragam, dimulai dengan harga Rp25 ribu hingga Rp 30 ribu.
"Yang tadinya pengerajin yang termasuk mikro ini, sekarang akan kita buat pelatihan agar mereka tau apa yang akan dilakukan kedepannya," tambahnya.
• Ratusan Karyawan di Bungo Dirumahkan Akibat Covid-19, Wabub Usulkan Dapat Bantuan
• Sering Jadi Tempat Transaksi Sabu, Rumah di Rajawali Digerebek Polisi, Kurir Simpan Sabu di Hotel
• VIDEO: Begini Bentuk HP Kentang yang Viral di Jagat Maya, Berawal dari Ledekan Teman
Kemudian juga, Ani menyebutkan dari 30 ribu pengerajin tersebut, Disperindag Provinsi Jambi mendata hanya ada 50 persen Industri Kecil Menengah (IKM) yang memiliki izin.
"Meski begitu kita tetap menfasilitasi mereka untuk berkembang, dan kita juga akan mendorong agar mereka tetap mendaftarkan izin," sebutnya.
Di tengah pandemi Covid-19 ini tak harus berdiam diri tanpa ada alasan untuk tetap menyambung hidup. Namun dalam waktu dekat, Provinsi Jambi akan segera melakukan new normal atau tatanan baru saat melakukan aktivitas di tengah pandemi Covid-19.
"Rata-rata mereka sudah mau buka kembali bagi mereka yang punya outlet dan toko kerajinan," ungkapnya.
Dengan demikian, protokol kesehatan Covid-19 juga harus ditetapkan. Salah satunya yakni menyediakan tempat cuci tangan dan menggunakan masker.
"Mudah-mudahan ini dapat membangkitkan perekonomian masyarakat di Provinsi Jambi, meski harus secara bertahap," pungkasnya.