Jambi Antisipasi Corona Meluas
Ratusan Karyawan di Bungo Dirumahkan Akibat Covid-19, Wabub Usulkan Dapat Bantuan
Ratusan pekerja di Bungo yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan yang dirumahkan oleh perusahaan mendapat perhatian Pemerintah daerah.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BUNGO - Ratusan pekerja di Bungo yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan yang dirumahkan oleh perusahaan mendapat perhatian Pemerintah daerah.
Dari data yang sampaikan Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bungo, Ana Lukita bahwa jumlah pekerja yang di-PHK dan dirumahkan sudah mencapai 231 orang. Jumlah tersebut diprediksi akan terus meningkat.
Menyikapi hal tersebut, Wakil Bupati Bungo, Safrudin Dwi Aprianto meminta kepada dinas terkait untuk terus memantau setiap perusahaan yang melakukan pemangkasan pekerja.
"Ini harus dipantau karena setiap pekerja ada hak, jangan sampai diberhentikan secara sepihak," tegasnya.
• Babak Baru Kasus Suap Ketuk Palu, Mantan Pimpinan DPRD Provinsi Jambi Dipanggil KPK
• Masa Relaksasi Covid-19, Permintaan Pembuatan Kartu Kuning di Kota Jambi Meningkat
• Hanya 396 Siswa, SMA 1 Bungo Siap Terima Peserta Didik Baru Via Online
Apri, sapaan akrab Wabup Bungo, juga akan menyerahkan data-data pekerja tersebut kepada Tim Gugus Covid-19 Kabupaten Bungo, pihak kecamatan dan pemerintahan dusun. Tujuannya agar masyarakat yang terdampak Covid-19 tersebut bisa dimasukkan dalam daftar penerima bantuan langsung tunai (BLT) dan bantuan lainnya.
"Data kita bukan hanya orang miskin saja tetapi orang yang terdampak langsung akibat Covid-19 ini," ucapnya
Selain itu, Pemerintah daerah akan selalu berupaya untuk menyambungkan para pekerja yang di PHK agar bisa kembali bekerja di perusahaan.
"Tugas kita menyambungkan antara pekerja dan perusahaan nanti ketika ada peluang akan kita usulkan," tegasnya.
Jika kondisi telah kembali normal, pihak perusahaan diharapkan dapat menarik kembali karyawan yang telah di-PHK maupun yang dirumahkan, dibandingkan harus merekrut karyawan yang baru dan belum tentu pengalaman dibandingkan yang sebelumnya. (Tribunjambi.com/ Darwin Sijabat)