TRIBUNJAMBI.COM - Praktik eksperimen biologis kadang memang membikin kita bergidik. Seperti cerita di bawah ini.
China disebut menerapkan pembatasan untuk memublikasikan penelitian akademik mengenai asal muasal wabah virus corona.
Mengutip Kompas.com, Senin (13/4/2020), larangan itu muncul setelah dua universitas Negeri "Panda" merilis pemberitahuan arahan dari pemerintah pusat, yang segera dihapus dari situs mereka.
Di bawah aturan baru itu, semua makalah akademik tentang virus corona harus mendapatkan pemeriksaan tambahan sebelum dipublikasikan
Sementara studi terkait asal muasal wabah itu bakal mendapat penyuntingan ekstra, dan wajib menerima persetujuan dari pemerintah pusat.
• Spoiler Drama Korea VIP Episode 9, Perselingkuhan Park Sung Joon dan On Yu Ri Terungkap
Seorang pakar medis Hong Kong mengungkapkan, dia bekerja sama dengan peneliti China daratan untuk memblikasikan analisis klinis kasus Covid-19.
Pakar itu menuturkan hasil analisis yang harusnya masuk ke jurnal medis internasional tak lolos pemeriksaan Februari lalu.
Kabar itu makin mempertebal dugaan bahwa Beijing berusaha mengontrol narasi terkait dari mana Covid-19 itu sebenarnya berasal.
Terlepas dari tertutupnya penelitian ini, tahukah Anda bahwa dilansir dari Ancient Origins, Jumat (2/8/2019), sebuah tim ilmuwan Amerika dan Spanyol pindah ke China untuk melompati undang-undang Eropa.
• Wanita Ini Kerja di Toko Baju Tapi Open BO Juga via Mi Chat, Ditangkap Polsek Kota Baru
Mereka kemudian telah menciptakan embrio manusia-monyet pertama di dunia.
Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah membiakkan hewan kontroversial itu untuk program organ manusia.
Sebenarnya catatan tentang 'pengujian hewan' sudah muncul pada abad ke-4 dan ke-3 SM dalam tulisan-tulisan orang Yunani dan Galen kuno.
• SPESIFIKASI BAE Hawk 109 Pesawat Tempur TNI AU yang Jatuh di Riau, Jawara Ground Attack
Yakni seorang seorang tabib Romawi abad ke-2 yang membedah babi dan kambing, dan dengan demikian dikenal sebagai "Bapak Pembedahan."
Kemudian, di Spanyol Moor abad ke-12, dokter, ahli bedah, dan penyair Arab Ibnu Zuhr (Latin: Avenzoar) mempraktikkan diseksi dan prosedur bedah pada hewan sebelum menerapkannya pada pasien manusia.
Penciptaan Hibrida Hewan-Manusia