TRIBUNJAMBI.COM - Persahabatan dua orang dalam pasukan elite TNI AD ini sangat kuat.
Mereka berdua anggota pasukan elite Kopassus dan merupakan sahabat lama.
Agus Hernoto dan Benny Moerdani merupakan anggota pasukan elite TNI sejak masa Orde Lama hingga Orde Baru.
Dua orang legenda Kopassus ini memiliki daya juang tinggi.
• Tubuh Kopassus Kena Tembakan Tapi Tak Sadar, Tetap Kejar lalu Tembak-menembak Jarak Pendek
• Ujian Berat Calon Anggota Kopassus, Jalani Minggu Neraka dan Bertahan di Nusakambangan Tanpa Bekal
• Gadis Cantik Pacaran dengan Kopassus, 20 Tahun Kemudian Sang Pacar Jadi Jenderal TNI
Dua orang ini berada di pasukan elite TNI AD sejak masih bernama RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat).
Kisah Agus Hernoto itu dituliskan di buku Legenda Pasukan Komando: Dari Kopassus sampai Operasi Khusus, Penerbit Buku Kompas.
Daya juang Agus Hernoto sangat tinggi, hingga dia kehilangan kakinya saat memimpin Operasi Benteng I pembebasan Irian Barat.
Agus merupakan anggota pasukan Kopassus yang berkaki satu dan punya semangat juang tinggi.
Dia dikenal begitu menjiwai motto berani-benar-berhasil, bahkan setelah dia tidak bergabung lagi dengan Kopassus. Agus didepak dari Kopassus lantaran kondisi fisiknya.
Agus Hernoto kehilangan satu kakinya saat memimpin Operasi Benteng I.
Saat itu kakinya tertembak tentara Belanda.
Anak buahnya berusaha membopong dan menyelamatkan komandannya.
Namun, di situasi kala itu, Agus Hernoto memilih jalannya sendiri.
Anggota Kopassus ini tetap berada di medan pertempuran, hingga akhirnya tertangkap dan ditawan tentara Belanda.
Pasukan Belanda memperlakukan Agus Hernoto sesuai konvesi Jeneva.
Dia dirawat hingga sembuh.
Tapi kakinya terpaksa diamputasi, mengingat luka tembaknya sudah membusuk.
Agus Hernoto masih hidup hingga Irian Barat akhirnya jatuh ke tangan Indonesia.