Dibilang Sembunyi di Bunker Saat Demo Merebak, Donal Trump Ngaku Cuma Inspeksi

Editor: Rahimin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Unjuk rasa di depan Gedung Putih, AS, yang merupakan aksi protes atas kematian pria kulit hitam, George Floyd. Aksi unjuk rasa yang terjadi ini membuat Presiden Donald Trump bersembunyi di bunker.

TRIBUNJAMBI.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump akhirnya menanggapi tudingan dirinya bersembunyi di bunker saat demo.

Donald Trump mengaku dirinya pergi ke bunker Gedung Putih bawah tanah untuk "inspeksi". Bukan untuk melindungi diri dari pengunjuk rasa seperti tudingan banyak orang.

Kala itu, Presiden AS dibawa ke fasilitas bunker saat berlangsungnya demonstrasi di Gedung Putih pada Jumat (29/5/2020) lalu. 

Menurut laporan, saat itu menunjukkan bahwa Trump telah berada di sana selama hampir satu jam. Ia berada di bunker bersama dengan Ibu Negara Melania Trump dan putra mereka Barron.

Pemerintah Revisi Perpres, Anggaran Penanganan Covid-19 Membengkak Jadi Rp 677,2 Triliun

Ketika Presiden RI dan Menkominfo Divonis Bersalah atas Pemblokiran Internet di Papua

Kepada Hotman Paris, Reino Barack Beberkan Putusnya dengan Luna Maya Jelang Ulang Tahun

Seorang Republikan mengakui Trump pergi ke bunker namun hanya sebentar dan tidak ada hubungannya dengan protes yang tengah berlangsung. "Itu lebih untuk inspeksi. Saya ada di sana untuk waktu yang sangat singkat," ujarnya kepada Fox News Radio, dikutip Tribunnews dari Sky News.

"Mereka mengatakan ini saat yang tepat untuk turun dan memeriksanya."

"Karena mungkin suatu saat kamu akan membutuhkannya," tambahnya.

 Trump kemudian mengulangi ancaman tindakan militernya di New York.

Presiden AS Donald Trump umumkan darurat nasional virus corona (Twitter)

Ia ingin melanjutkan upayanya untuk menghubungkan kerusuhan sipil setelah kematian George Floyd dengan para pemimpin liberal di kota itu.

"Jika mereka tidak segera meluruskan, aku akan menyelesaikannya. Aku akan menyelesaikannya dengan cepat," kata Trump.

Trump juga membantah gas air mata sengaja ditempakan pada pengunjuk rasa yang damai.

Hal itu terjadi di luar sebuah gereja bersejarah di Washington DC, yang disebut untuk membersihkan jalan baginya menggelar kesempatan berfoto.

Namun, anggapan itu rupanya bertentangan dengan laporan dari banyak orang yang hadir. "Sekarang, ketika saya pergi, saya tidak mengatakan 'Oh, pindahkan mereka.' Saya tidak tahu siapa yang ada di sana," ujar Trump.

Setelah itu, Trump justru memperbarui serangannya terhadap tokoh-tokoh penting, termasuk di antaranya presenter MSNBC dan mantan anggota Kongres Joe Scarborough dan presenter CNN Chris Cuomo.

Lalu ia menjawab saat ditanya mengapa memilih untuk fokus pada pertengkaran semacam itu di tengah krisis nasional yang sedang berlangsung.

"Aku hanya melakukannya, kau tahu, orang-orang memukulku, aku balas memukul," jawab Trump.

Kematian George Floyd berujung unjuk rasa massif di Amerika Serikat (ist)

Hal itu terjadi ketika Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan dia menentang penggunaan tentara tugas aktif untuk menahan protes, yang disarankan Trump.

Esper mengatakan pasukan dalam peran penegakan hukum harus digunakan hanya dalam situasi yang paling mendesak dan mengerikan".

"Kami tidak berada dalam salah satu situasi itu sekarang," ujar Esper.

Demonstrasi besar-besaran di Washinton, DC, Amerika Serikat serta puluhan kota besar lainnya di seluruh negeri tengah terjadi.

Hal itu setelah seorang polisi menekan leher dari seorang pria berkulit hitam bernama George Floyd hingga meninggal dunia, di Minneapolis. (Tribunnews.com/Maliana)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Trump Jawab Tudingan Sembunyi di Bunker saat Demo: Hanya Memeriksa, Bukan Berlindung Diri

Berita Terkini