Pendidikan Indonesia Siap Tak Siap Hadapi New Normal, Pengamat Sarankan Sistem Masuk Bergilir

Editor: Tommy Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siswa sekolah harus mengenakan masker saat belajar

"Jadi pemantauan dari petugas kesehatan ini untuk menjamin misalnya berkumpulnya anak-anak bisa dikendalikan," imbuh Joko yang juga menjabat sebagai Kaprodi Pascasarjana Pendidikan Bahasa Inggris di UNS itu.

"Siap tidak pemerintah untuk itu karena kalau tidak akan berbahaya," tambahnya.

Oleh karena itu, dalam menghadapi new normal di dunia pendidikan, Joko menekankan harus ada sinergi dari guru, siswa, orang tua dan juga tim kesehatan.

Meski terdengar sulit, namun Joko mengatakan hal tersebut harus dilakukan agar kualitas pendidikan tidak menurun.

Para pelajar sekolah dasar di Fukuoka di hari pertama masuk sekolah, Senin(18/5/2020) setelah hampir 2 bulan diliburkan. (Foto Kyodo)

Alasannya, menurut Dosen FKIP UNS itu, anak-anak lebih menyukai pembelajaran secara langsung atau tatap muka dibanding pembelajaran daring.

Sehingga ia menyampaikan, pembelajaran tatap muka masih diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Selain itu, Joko juga mengatakan, pembelajaran tatap muka diperlukan karena kemampuan literasi di Indonesia masih sangat kurang.

"Kebiasaan membaca kurang, ketersediaan referensi juga kurang."

"Oleh karena itu perlu meningkatkan kualitas literasi, seperti kemauan membaca, kemampuan membaca, dan ketersedian referensi," jelasnya.

Murid di Vietnam kembali sekolah, menggunakan masker dan cek suhu tubuh (AFP / Manan VATSYAYANA)

Sementara itu, Joko juga menyoroti soal kriteria sekolah-sekolah yang sudah bisa dibuka lebih dahulu.

Terdapat sebuah istilah untuk daerah zona merah dan zona hijau.

Namun, Joko mengungkapkan kriteria tersebut tidak menjamin daerahnya benar-benar bersih dari corona.

"Ada istilah zona merah dan zona hijau. Memang bagi daerah yang berzona hijau bisa dibuka lebih leluasa dibanding zona merah."

"Tapi menurut saya perbedaan zona merah dan hijau tidak jelas karena ada beberapa yang saya dengar status merah dan hijau ini bersifat politis."

"Saya tidak terlalu mempertimbangkan itu karena meski berzona hijau tapi tetap saja harus diwaspadai," tegasnya.

Joko pun menyatakan, kehati-hatian tetap harus dikedepankan meskipun tinggal di daerah berzona hijau. (Tribunnews.com/Maliana)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kesiapan Indonesia Hadapi New Normal di Dunia Pendidikan, Pengamat: Tidak Semaksimal yang Diharapkan

Berita Terkini